Ternyata Mitos! Benteng Otanaha Terbuat dari Kapur Bukan Putih Telur Burung Maleo

Benteng ini memiliki 4 tempat persinggahan bagi warga yang ingin mengunjungi benteng ini dengan menaiki 348 buah anak tangga.

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com/Apris Nawu
Benteng Otanaha di atas perbukitan Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, Minggu (13/3/2022). 

Reporter: Prailla Libriana

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Benteng Otanaha yang terletak di Jl Usman Isa, Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo merupakan benteng yang terkenal di Provinsi Gorontalo.

Benteng ini memiliki 4 tempat persinggahan bagi warga yang ingin mengunjungi benteng ini dengan menaiki 348 buah anak tangga.

Jumlah anak tangga yang akan dilewati bagi wisatawan tidak sama disetiap tempat persinggahan.

Dari bawah menuju ke tempat persinggahan pertama terdapat 52 anak tangga, kemudian ke persinggahan kedua terdapat 83 anak tangga. 

Pesinggahan ketiga akan menaiki 53 anak tangga, dan di persinggahan keempat akan menaiki 89 anak tangga. 

Sementara untuk ke area benteng, masih terdapat 71 anak tangga terakhir. Sehingganya jumlah keseluruhan anak tangga adalah 348.

Benteng Otanaha di atas perbukitan Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, Minggu (13/3/2022).
Benteng Otanaha di atas perbukitan Kelurahan Dembe I, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, Minggu (13/3/2022). (TribunGorontalo.com/Apris Nawu)

Namun kini, warga lebih suka melalui jalur jalan yang dapat ditempuh menggunakan kenderaan.

Menurut cerita-cerita warga Gorontalo, benteng otanaha ini terbuat dari putih telur burung maleo oleh Raja Ilato pada masanya yang sehingganya membuat benteng ini bertahan hingga sekarang.

Tetapi, pernyataan tersebut dibantah oleh Rosyid A. Azhar, jurnalis yang kerap menulis budaya Gorontalo, Selasa (27/6/2023).

Ia mengatakan bahwa berdasar riset scientific, benteng otanaha ini terbuat dari kapur yang telah di haluskan.

"Orang-orang bilang pake putih telur burung maleo, namun tidak ada penelitian yang menunjukkan itu," ujarnya.

Lanjut kata Rosyid, material yang digunakan menurut penelitian adalah batu karang yang dihancurkan hingga halus.

"Ternyata itu kuat, buktinya masih bertahan hingga saat ini yang sudah ratusan tahun," ungkapnya.

Benteng Otanaha menurut Rosyid merupakan benteng yang dibangun dengan bongkahan batu-batu besar sebagai pos pengamatan.

"Saya pernah diminta untuk menemani mahasiswa dari Portugis untuk meriset benteng-benteng di seluruh Indonesia yang dibangun oleh Portugis. Benteng Otanaha itu tidak termasuk," jelasnya.

Jadi, diduga Benteng Otanaha ini arsiteknya orang Eropa namun yang membangun adalah orang Gorontalo. 

Fungsi dari Benteng Otanaha itu juga sebenarnya hanya untuk pengawasan jalur laut.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved