Jual Pepaya Naik Sepeda Ontel, Suwardi Tak Hiraukan Reumatik Demi Biayai Pengobatan sang Anak
Setiap hari Suwardi mengayuh sepeda ontel-nya sejauh 6 kilometer dari Desa Ayula Kabupaten Bone Bolango menuju Kota Gorontalo.
Penulis: Risman Taharudin | Editor: Fadri Kidjab
Akan tetapi, ia tetap berjualan demi menghidupi anak isterinya.
"Saya setiap hari itu, asal sudah mendapat uang Rp 50 ribu, saya kira sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari," tutur Suwardi.
Jika pepaya itu tak laris, ia akan membawa pulang sisanya untuk dijual kembali keesokan harinya.
Apabila dagangannya belum terjual pada siang hari, ia pulang ke rumah. Ia terus berharap ada pengendara berminat membeli pepayanya.
Sebelumnya, Suwardi ia sempat menggantungkan harapan pada anaknya yang bekerja sebagai karyawan di mall Gorontalo.
Baca juga: Numan Abudi Mahasiswa Gorontalo Rela Tinggal di Masjid Demi Cita-cita Jadi Guru Bahasa Arab
Namun, setelah empat bulan diangkat karyawan tetap, anaknya itu jatuh sakit.
Kini sudah enam bulan lamanya anaknya tak bekerja.
Hal itu membuatnya kembali mengayuh sepeda dan menjajakan pepaya berjenis California itu.
"Saya sedih melihat anak saya yang sakit apalagi usianya sudah 35 tahun," terang Suwandi.
Suwandi kini tak mau membebankan anaknya, sebab ia masih merasa kuat bekerja demi membiayai istri dan pengobatan anaknya.
"Paling tidak setiap rezeki yang saya bawa pulang sudah bisa membuat mereka bahagia," ujarnya sembari membasuh keringat. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.