Kebakaran Gorontalo
Ada Bayi 2 Bulan di Posko Kebakaran Gorontalo, Butuh Ayunan dan Tempat Tinggal
"Mudah-mudahan pulih kembali, seperti sebelum kejadian, rumah sudah tidak ada, ya semoga rumah bisa kembali," ujar Herry.
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Tempat tinggal menjadi permintaan utama dari korban kebakaran di Gorontalo.
Hery Purwanto, seorang korban kebakaran di Gorontalo berharap ke pemerintah ataupun ke masyarakat peduli untuk memberinya tempat tinggal yang layak.
Sebab, saat ini Herry sementara tinggal di posko pengungsian yang bertempat dekat dengan lokasi kebakaran.
Baca juga: Damkar Gunakan Ribuan Ton Air di Kebakaran Gudang Utama Shoes Gorontalo, Api Tetap Berkobar
Pria paruh baya itu memiliki istri dan dua orang anak, berumur 2 tahun dan 2 bulan.
Kedua anak tersebut, tinggal bersamanya di posko pengungsian sejak Jumat (16/6/2023).
Herry pun berharap kebakaran yang menimpa rumahnya itu bisa selesai, dan api cepat padam.
"Mudah-mudahan pulih kembali, seperti sebelum kejadian, rumah sudah tidak ada, ya semoga rumah bisa kembali," ujar Herry.
Ia juga bersyukur, sudah banyak masyarakat maupun pemerintah yang telah menyalurkan bantuan ke korban kebakaran Gorontalo ini.
Saat ini Herry juga membutuhkan ayunan untuk bayinya yang masih usia 2 bulan.
Karena, ayunan bayi miliknya telah dilahap habis si jago merah saat kebakaran berlangsung.
Posko pengungsian kebakaran itu bertempat di salah satu rumah warga yang berada di Jalan Ahmad Dahlan 2, RT 1 RW 1, Kelurahan Limba B, Kota Selatan, Gorontalo.
Baca juga: Api Berkobar 30-an Jam di Gudang Utama Shoes Gorontalo, Kebakaran Masih Sulit Dipadamkan
Pemilik rumah yang dijadikan tempat pengungsian itu bernama Wirdah Idji Hadji.
Wirdah menjadi suka relawan untuk menampung korban kebakaran di Gorontalo.
"Saya sebagai manusia biasa rasa kasihan, ini sudah memakan banyak korban, terus tidak ada orang yang mau menampung, sedangkan saya punya tempat," ujar Wirdah hampir menetaskan air matanya.
Saat ini, terdapat 15 jiwa dari 5 KK yang tinggal di rumah Ibu paruh baya tersebut.
Dari 15 jiwa itu, terdapat bayi berumur 2 bulan, anak-anak, remaja, dewasa, dan 1 lansia.
Dari hasil pantauan, begitu banyak bantuan yang telah tersalurkan di posko pengungsian kebakaran tersebut.
Bantauan meliputi makanan siap saji, beras, popok bayi, hingga peralatan mandi dan tidur pun telah tersalurkan dari pemerintah dan masyarakat peduli.
Kebakaran di Jl Teunku Umar, Kelurahan Limba B, Kecamatan Kota Selatan Gorontalo terjadi sejak pukul 00.00 Wita, Jumat (16/6/2023).
Kebakaran telah berlangsung hingga 30 jam. Hingga sore ini, Sabtu (17/6/2023) pemadam kebakaran (damkar) masih terus melakukan upaya pemadaman.
Kebakaran paling lama dipadamkan di dalam toko sepatu milik Utama Shoes Gorontalo. Berton-ton air telah disemprotkan, namun api tak juga padam. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/1762023_Istri-dan-kedua-anak-Herry-Purwanto.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.