eSport

Ini Alasan Antimage Soal Sistem Kompetisi Esport Mobile Legend MPL ID Harus Franchise League

Pengurus Besar Esport Indonesia (PBESI) berencana merombak sistem yang berlaku di Mobile Legends Professional League (MPL).

Editor: Wawan Akuba
istimewa
Maxhill "Antimage" Leonardo saat berada di talk show Empeshow. 

Gara-gara kekalahan Timnas Pria MLBB Sea Games 2023 kemarin, maka sistem dalam MPL ID rencana dirombak oleh PBESI. 

Sistem tertutup merujuk pada Franchise slot price, yang artinya hanya tim yang bayar slot  yang bisa bertanding. 

Kendati, untuk bisa bayar slot tersebut, sebuah tim harus mengeluarkan biaya  yang tidak sedikit. Biaya pendaftaran hingga mencapai Rp 100 miliar. 

Saat ini, MPL ID telah memasuki Season 12. Tidak cuma di Indonesia, MPL juga digelar di sejumlah negara seperti Filipina, Singapura, Mena dan Latin.

Sekjen Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Frengky Ong menjelaskan, ia ingin mengubah sistem ini agar semua orang berhak mengikuti MPL ID. 

Sebab, jika bertahan dengan sistem tertutup, nantinya MPL ID hanya akan menghasilkan atlet esport idol, alih-alih pejuang untuk Indonesia.

Artinya, nanti setiap orang akan berhak mengikuti MPL ID, tak terkecuali atlet-atlet non tim atau atlet tongkrongan warkop. 

Frengky merasa sistem MPL di tangan Moonton ini tidak diakui oleh PBESI. Sebab tidak mendaftarkan diri ke lembaga yang diakui negara. 

Sebagai lembaga negara yang mengatur olahraga elektronik (Esport), PBESI merasa perlu untuk mendorong turnamen Mobile Legend: Bang-Bang berjalan sesuai Undang-Undang (UU). 

"Turnamen dan kompetisi MLBB yang dikelola EO dari kompetisi esports tanah air akan tetap berjalan," tulis Frengky Ong di instastorynya.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved