Kebakaran Gorontalo

Warga yang ‘Kepo’ Jadi Hambatan, Pemadaman Kebakaran di Wongkaditi Gorontalo Terkendala

Kepada Tribun Gorontalo, Luthfie mengatakan, masyarakat belum memahami lokasi steril saat terjadi kebakaran. Rasa kepo masyarakat terlalu tinggi. 

|
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com
FOTO: M Husnul Puhi 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Personel pemadam kebakaran (Damkar) mengeluhkan masyarakat yang kerap ‘kepo’ saat peristiwa kebakaran. 

Sebetulnya itu adalah sifat alamiah. Hanya saja menjadi masalah jika sifat itu justru mengganggu proses pemadaman api di lokasi kebakaran. 

Pada kebakaran di Kelurahan Wongkaditi, Kota Utara Gorontalo Rabu sore tadi (7/6/2023) jadi contohnya. 

Baca juga: Tersisa Baju di Badan, Korban Kebakaran di Wongkaditi-Gorontalo Taksir Rugi Rp 900-an Juta

Masyarakat ramai-ramai mendekati area yang mestinya steril dari warga sipil. Area itu khusus personel pemadam kebakaran (damkar). 

Muhammad Luthfi, Koordinator Damkar Kota Gorontalo mengatakan, pihaknya merasa kewalahan dengan adanya warga yang menyaksikan kebakaran saat proses pemadaman.

7/6/2023_Luthfi, Koordinator Damkar Kota Gorontalo
Muhammad Luthfi, Koordinator Damkar Kota Gorontalo

Sebab, hal itu menghambat proses pemadaman yang dilakukan oleh tim Damkar.

"Kendala di pemadaman ini sebenarnya adalah masyarakat," ujar Luthfie.

Kepada Tribun Gorontalo, Luthfie mengatakan, masyarakat belum memahami lokasi steril saat terjadi kebakaran. Rasa kepo masyarakat terlalu tinggi. 

Dengan begitu, petugas terkendala dengan keramaian masyarakat yang memenuhi lokasi kebakaran.

"Harusnya lokasi kebakaran itu steril, bersih. Kecuali petugas yang berkepentingan," imbuhnya.

Menurutnya, bagi yang tidak berkepentingan seharusnya tak berada di lokasi kebakaran.

Sebab, itu dapat menghambat mobilisasi ataupun proses pemadaman oleh pihaknya.

Baca juga: Kebakaran di Wongkaditi-Gorontalo, 12 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal Termasuk 2 Balita

"Untung di sini ada cadangan air (saluran irigasi), kalau tidak susah lagi kita melakukan pemadaman. Banyak motor terparkir, penonton," keluhnya. 

Diketahui, kebakaran rumah sekaligus toko perhiasan di Jl Prof dr Aloei Saboe, Kota Gorontalo direspon cepat pemadam kebakaran (damkar). 

Ada sedikitnya 5 mobil damkar yang turun. Masing-masing dari berbagai wilayah. 

Sebab, titik kebakaran berada di perbatasan antara Kota Gorontalo dan Bone Bolango. 

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Hanya saja, satu unit mobil damkar harus kehabisan amunisi berupa air. 

Baca juga: BERITA FOTO: Duka Kebakaran di Wongkaditi-Gorontalo, Belasan Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Api berhasil dipadamkan beberapa menit setelah mengamuk. Namun, kerugian tetap dialami oleh pemilik rumah sekaligus toko tersebut. 

Sebab, seluruh atap rumah ludes terbakar. Tersisa hanya tembok yang masih berdiri tegak. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved