Demo Batu Hitam Gorontalo
Ini Tuntutan Demo Massa Penambang Batu Hitam Gorontalo
Massa aksi dari Aliansi Masyarakat Suwawa, Pemuda dan Mahasiswa Bone Bolango Bersatu ini meminta legalitas rakyat penambang batu hitam.
Penulis: Redaksi | Editor: Fadri Kidjab
(Reporter: Prailla Libriana)
TRIBUNGORONTALO.COM, Suwawa -
Para penambang batu hitam Suwawa turun ke jalan untuk menuntut beberapa hal.
Massa aksi dari Aliansi Masyarakat Suwawa, Pemuda dan Mahasiswa Bone Bolango Bersatu ini menagih kebijakan pemerintah.
Mereka kembali mendatangi Kantor Bupati Gorontalo, hingga Polda Gorontalo pada Rabu (24/5/2023) sore.
Dewa Diko, Koordinator Aksi Penambang Batu Hitam Suwawa mengungkapkan, pihaknya meminta legalitas para penambang Suwawa.
"Karena rakyat penambang dianggap ilegal, maka dampaknya Polda Gorontalo melakukan penangkapan dengan membawa pasukan sangat lengkap," kata Dewa Diko kepada TribunGorontalo.com, Rabu (24/5/2023) sore.
Diketahui, gudang batu hitam di Desa Tilangohula, Kecamatan Suwawa Timur Bone Bolango telah digeledah personel Polda Gorontalo.
Kepolisian menyegel tiga gudang batu hitam Gorontalo.
Sehingga, kata Dewa, hal ini memicu unjuk rasa untuk mengharapkan solusi atas permasalahan tersebut.
Baca juga: Breaking News: Ratusan Penambang Batu Hitam Suwawa-Gorontalo Datangi Kantor Bupati Bone Bolango
Mereka mengaku kecewa terhadap Pemda Bone Bolango yang tidak kunjung merealisasikan legalitas tersebut.
Padahal, kata dia, tambang batu hitam merupakan mata pencaharian sebagian besar rakyat Suwawa.
Pasca penindakan dari kepolisian beberapa waktu lalu cukup memberikan pengaruh signifikan bagi para penambang.
"Hari ini perekonomian di Suwawa itu lumpuh," kata Dewa Diko kepada TribunGorontalo.com, Rabu (24/5/2023) sore.
Ia menerangkan bahwa aktifitas masyarakat penambang praktis terhenti sementara saat ini.
Akibatnya bukan pada rakyat penambang saja, melainkan ojek-ojek yang mengantar para penumpang pun ikut terdampak.
Dengan suara serak parau, Dewa mengaku betapa tambang batu hitam telah mengubah nasib masyarakat Suwawa.
"Akhirnya mereka sudah bisa kasih hidup anak-istri," ucapnya melalui pengeras suara di Kantor Bupati Bone Bolango.
Namun, sekarang harapan besar mereka harus pupus setelah menghadapi polemik tak berujung. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.