Penderita AIDs di Kabupaten Gorontalo Bertambah 23 Orang, Total 253 Pengidap

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Yulandi Koem mengungkapkan, sebelumnya penderita AIDs berjumlah 233

|
TribunGorontalo.com
Pengidap Aids di Kabupaten Gorontalo kini mencapai ratusan. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Kasus HIV/AIDs di Kabupaten Gorontalo bertambah 23 orang.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Yulandi Koem mengungkapkan, sebelumnya penderita AIDs berjumlah 233 orang.

"AIDs kemarin baru selesai validasi, Kabgor ketambahan 23 kasus baru," ungkap Yulandi kepada TribunGorontalo.com, Selasa (11/4/2023).

Dalam pertemuan kemitraan dan mobilisasi peran sektor, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S Otoluwa meminta semua pihak meningkatkan kinerjanya.

Ia menilai rendahnya deteksi kasus dan masalah succes rate masih jadi kekurangan.

12.4.2023_eliminiasi AIDs
Pertemuan kemitraan dan mobilisasi peran sektor dalam eliminasi AIDs, Malaria, dan TBC Kabupaten Gorontalo di Belle White Castle, Jl P Hippy No 227 Desa Hulawa Kecamatan Telaga.

"Tantangan kita memang sekali lagi ini multi-sektor. Sangat bergantung dari tingkat pendidikan kemudian pemahaman masyarakat terhadap masalah HIV/AIDs ini," jelas Anang.

Selain AIDs, Kabupaten Gorontalo juga tengah berupaya mengeliminasi kasus malaria dan tuberculosis.

Anang mengungkapkan perlu adanya cara penanggulangan yang lebih efektif karena tiga penyakit menular ini bukan hal baru bagi masyarakat.

"Harus ada cara baru agar penyakit-penyakit lama ini bisa ditanggulangi," pintanya. 

Diketahui, Kabupaten Gorontalo nol kasus malaria sejak tiga tahun terakhir.

Namun baru-baru ini terjadi kasus impor dari Pohuwato. 

Kasus impor merupakan kasus di mana penderita terkena penyakit menular di luar wilayah.

Penyebab utamanya disebut karena tambang Marisa, sehingga Kabupaten Gorontalo harus kembali endemis. 

Dinas Kesehatan menargetkan tahun ini Kabupaten Gorontalo sudah bisa mengeliminasi kasus malaria tersebut.

Saat ini program eliminasi AIDs, TBC maupun malaria akan difasilitasi Bappeda di daerah didukung peran lintas sektor, seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Pendidikan, Dinas Perlindungan Anak dan Perempuan, dan lain sebagainya.

Sebagai informasi, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mencatat, jumlah pengidap HIV-AIDs di Gorontalo tahun 2022 mencapai angka 754. Sebelumnya pada tahun 2021, jumlah pengidap HIV-AIDs di Gorontalo hanya ada di angka 721 orang. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved