BWS Akan Mulai Perbaiki Tanggul Limboto-Gorontalo yang Rusak Diterjang Banjir

Tanggul Limboto menghalangi sungai di Kelurahan Hunggaluwa meluap ke rumah warga. Namun sejak September 2022 lalu, tanggul ini jebol. 

|
TribunGorontalo.com/Jil
Potret Tanggul Limboto-Gorontalo untuk jaga-jaga banjir bandang menerjang di tengah pengerjaan. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Limboto - Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II akan mulai memperbaiki tanggul Limboto yang pada Minggu kemarin diterjang banjir. 

Tanggul Limboto menghalangi sungai di Kelurahan Hunggaluwa meluap ke rumah warga. Namun sejak September 2022 lalu, tanggul ini jebol. 

Akibatnya, pada Minggu (25/3/2023) kemarin, sungai yang tidak mampu dibendung oleh tanggul ini, menerjang permukiman warga Hunggaluwa. 

Menurut Abd Rachman Rasjid, Satker Operasi dan Pemberdayaan Sumber Daya Alam, pihaknya mulai pengerjaan awal tanggul ini sejak Selasa (29/03) kemarin.

Baca juga: Tanggul Limboto-Gorontalo Jebol Lagi Karena Banjir, 470 Jiwa Terdampak

Namun dalam penanganan sementara, mereka menggunakan tanggul dari karung. 

"Untuk menjaga tiba-tiba ada banjir," kata Rachman saat ditemui TribunGorontalo.com di Kantor Balai Wilayah Sungai Sulawesi II, Jl KH Notu Badu Kecamatan Limboto, Rabu (29/3/2023) siang.

Selanjutnya mereka sudah mengukur tanggul yang jebol sepanjang 16,5 meter. 

Ditambah retakan sepanjang 12 meter. Jadi total perbaikan mencapai 28,5 meter.

"Dan mungkin kita akan tangani tanggul itu sekitar 30 meter. Kemarin teman-teman sudah ukur semua," paparnya.

Tanggul setinggi 3 meter di sungai Bolango Kelurahan Hunggaluwa tersebut dibangun sejak tahun 2010 silam.

Namun tanggul itu sempat jebol pada tahun 2022, lalu ditutupi karung berisikan pasir dan kerikil.

Kemudian karung-karung itu tak mampu menahan banjir bandang. Akibatnya rumah warga dihantam luapan air sungai.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihak Balai Wilayah Sungai segera memperbaiki selambat-lambatnya awal April 2023.

Baca juga: Dua Tanggul Sungai Limboto Jebol, Sebabkan Shopping Center Tenggelam

"Sekarang sudah didesain. Paling lama satu minggu mulainya," ujar Rachman Rajid.

Ia meminta seluruh stakeholder terlibat dalam upaya penanganan tanggul di bantaran sungai.

Menurutnya pemerintah daerah wajib menata kembali kawasan-kawasan banjir.

Misalnya beberapa rumah di Kelurahan Hunggaluwa dibangun begitu dekat dengan bantaran sungai. 

Padahal  aturan pemerintah 50 meter dari badan sungai dilarang mendirikan rumah.

"Sekarang kan banyak masyarakat buat rumah langsung pinggir sungai. Dia tidak tahu kondisi tanah. Nah, itu yang harus dijaga," terang dia.

Sebagaimana diketahui, 470 warga di Kelurahan Hunggaluwa Kabupaten Gorontalo terdampak banjir bandang pada Minggu (26/03/2023). Rumah-rumah warga terendam, hingga harta benda mereka hilang. 

Warga setempat mengungkapkan banjir bandang terjadi saat menjelang buka puasa tersebut. 

BPBD Kabupaten Gorontalo menjelaskan setidaknya 2.184 jiwa atau sekitar 500-an kepala keluarga (KK) jadi korban. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved