Pedagang Daster Pasar Limboto-Gorontalo Diserbu Emak-emak

Mulai pukul 10.00 Wita, Kamis (23/3/2023), lapak milik Martinus Towalu ramai pengunjung. Para emak-emak asyik memilih daster. 

|
TribunGorontalo.com/Jil
Daster murah meriah diburu emak-emak di Pasar Limboto, Kabupaten Gorontalo, Kamis (23/3/2023). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Limboto - Pedagang pakaian daster di Pasar Limboto Kebanjiran pembeli. Satu di antaranya pedagang bernama Martinus Towalu.

Mulai pukul 10.00 Wita, Kamis (23/3/2023), lapak milik Martinus Towalu ramai pengunjung. Para emak-emak asyik memilih daster. 

Harga ekonomis jadi alasan tersendiri lapak Martinus dikunjungi warga. 

Selain itu, motifnya pun beragam. Mulai dari motif bunga hingga karakter Hello Kitty, Doraemon, serta klub sepakbola Eropa.

Dalam sejam, sudah belasan pengunjung singgah, di mana rata-rata membeli daster dan sprei.

"Di sini murah terus kainnya bagus," ungkap salah satu pelanggan.

Martinus sebagai pemilik usaha pun mengaku sengaja menjual daster seharga Rp 100 ribu per 3 pasang.

Adapun satu set sprei dijual Rp 100 ribu. Dan pakaian dewasa seperti baju dan celana pendek berkisar antara Rp 15-35 ribu per picis.

Ia sudah menerapkan harga tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Awal tahun 2023 ini, menurutnya harga kain meningkat. Sehingga ia mulai menaikkan harga untuk beberapa jenis pakaian.

"Kalau daster ini ada harganya Rp 40 ribu. Tapi ada juga masih Rp 100 ribu tiga pasang," tutur Martinus.

Warga asal Taludaa ini sudah berdagang selama lima tahun. Ia menganggap bulan Ramadhan sebagai bulan berkah untuknya.

Pasalnya, ia sempat meraup keuntungan jutaan rupiah dalam sehari. Walaupun tidak setiap hari mendapatkan hasil maksimal.

Adakalanya ia mengalami kerugian disebabkan biaya akomodasi tidak sebanding penjualannya.

"Ya kadang juga rugi. Apalagi kita kan ada biaya makan dan lain-lain," akunya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved