Mario Dandy Sebar Video Penganiayaan David, Isi Pesan saat Kirim Adegan Menganiaya Terkuak

Tak hanya merekam aksi kejamnya, terkuak bahwa Mario Dandy ternyata juga menyebarkan video tersebut ke teman-teman sekolah David.

Editor: Ananda Putri Octaviani
Kolase KOMPAS.com Dzaky Nurchayo/Twitter @YaqutCQoumas via Tribunnews.com
Mario Dandy Satriyo (kiri), anak pejabat pajak yang menganiaya putra GP Ansor, David (kanan), hingga koma. Terbaru, terungkap tak hanya merekam aksi kejamnya, Mario Dandy ternyata juga menyebarkan video tersebut ke teman-teman sekolah David. 

Sebelumnya, Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan Mario Dandy tak hanya mengirimkan video penganiayaan.

Ada pula foto D seusai babak belur dianiaya.

"Bahkan pada foto korban saat luka luka, juga dikirim ke beberapa pihak," ucap Hengki.

Keluarga D Batal Maafkan Mario Dandy

Pengurus GP Ansor, Jonathan Latumahina, menarik pengampunan yang diberikannya pada Mario Dandy Satriyo (20), pelaku penganiayaan terhadap putranya D (17).

Dilansir TribunWow.com, Jonathan menyebut bahwa kata maafnya justru disalahgunakan oleh pihak Mario Dandy.

Pasalnya, pengampunan dari keluarga korban justru digunakan pihak Mario Dandy untuk meringankan hukuman yang akan diperolehnya.

Pembatalan maaf tersebut dituangkan Jonathan dalam unggahan di media sosial pribadinya, yakni di akun Twitter @seeksixsuck, Rabu (22/3/2023).

Disebutkan bahwa 30 hari setelah D terbaring koma akibat dianiaya, pihak Mario Dandy berencana memanfaatkan pengampunan dari keluarga korban.

Baca juga: Laporan Amanda soal Jadi Pembisik Mario Dandy Diterima Polisi, Tegaskan Tak Pernah Kenal Agnes

Pengampunan tersebut dipakai untuk dapat meringankan hukuman Mario Dandy saat persidangan berlangsung.

Karenanya, Jonathan menarik ucapan maaf yang pernah diungkapkan untuk Mario Dandy.

"Di hari ke 30 ini, ular2 beludak itu mau pake permaafan saya saat itu untuk meringankan mereka kelak. Saya tarik ucapan itu," tulis Jonathan.

Ia lantas membeberkan kondisi D yang hingga kini masih belum sadar sepenuhnya akibat kerusakan syaraf di bagian otak.

Akibat penganiayaan Mario Dandy, D bahkan harus bernapas menggunakan alat untuk bernapas atau bahkan makan dan minum.

"Saya tulis disini, didepan anak saya yang detik ini belum sadar, masih berjuang karena kerusakan berat pada syaraf otaknya, bernafas melalui trakestomi dengan luka lubang di kerongkongannya dan ditanam infus vena besar di bahu kirinya, menggunakan selang NGT untuk makan dan minumnya."

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved