Pedagang Pasar Sore Tenilo-Gorontalo Menolak Relokasi, Tak Mau Biaya Operasional Membengkak

Pedagang lain pun mengutarakan pendapat sama. Mereka sudah dua tahun menempati pasar Tenilo tersebut.

|
TribunGorontalo.com/FajriKidjab
Suasana Pasar Sore Tenilo, Kabupaten Gorontalo. Masyarakat ramai-ramai berbelanja ikan di pasar ini. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Limboto - Sejumlah pedagang Pasar Sore Tenilo, Kabupaten Gorontalo, menolak direlokasi. 

Alasannya, para pedagang Pasar Sore Tenilo ini tak ingin biaya operasional mereka membengkak. 

Lagian, menurut para pedagang Pasar Sore Tenilo, lokasi saat ini sudah dekat dengan kediaman mereka. 

"Di sini dekat rumah jadi tidak makan biaya," ucap wanita paruh baya, pedagang ikan di Pasar Sore Tenilo saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Senin (14/3/2023).

Pedagang lain pun mengutarakan pendapat sama. Mereka sudah dua tahun menempati pasar Tenilo tersebut.

Baca juga: Proyek Pasar Modern Limboto-Gorontalo Ditargetkan Rampung Pertengahan 2023

Disamping itu, ikan-ikan laut dan danau selalu laris di pasaran karena dijual seharga Rp 20-25 ribu.

"Di sini murah-murah ikannya, pak. Makanya banyak orang belanja di pasar ini," tutur pria pengemudi bentor saat menunggu penumpangnya berbelanja.

Sebelumnya, Kabid Perdagangan Dinas Perindag Kabupaten Gorontalo, Rahmanto Lahili menuturkan, pihaknya akan mengutamakan mediasi.

Bagaimanapun juga, keberadaan pasar perlu ditertibkan sesuai peraturan daerah.

Ia menilai, apabila pemerintah tidak bertindak tegas, maka dikhawatirkan bakal menimbulkan masalah lebih besar.

"Kalau tidak diatur, nanti banyak orang bikin pasar di mana-mana," jelas Rahmanto.

Baca juga: Pasar Sentral Kota Gorontalo Melayani Drive Thru

Akan tetapi, persoalan ini akan dibicarakan bersama pihak-pihak terkait termasuk DPRD Kabupaten Gorontalo.

"Karena ini menyangkut masalah lintas sektor," paparnya.

Sementara anggota Komisi II DPRD Kabupaten Gorontalo, Iskandar Mangopa menganggap penertiban pedagang merupakan bagian penataan kota.

Menurutnya keberadaan pasar di Jalan Trans Sulawesi disebut mengganggu keindahan kota. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved