Popolulu dan Sabongi Laris Manis Diborong Pengunjuk Rasa di Bundaran Saronde Gorontalo

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Seorang pedagang memanfaatkan aksi unjuk rasa Aliansi Perempuan Merdeka di Bundaran Saronde Kota Gorontalo sore tadi, Sabtu (11/3/2023). 

Pedagang itu bernama Muna, wanita paruh baya yang menjual kue Popolulu dan Sabongi, dua kuliner khas Gorontalo. 

Satu per satu pengunjuk rasa ditawari dagangannya, tak peduli mereka tengah serius mendengar orasi. 

Ia rajin berkeliling, mengintari para pengunjuk rasa yang memadati Bundara Saronde Kota Gorontalo tersebut. 

Mengenakan jilbab pink bercorak bunga dan kombinasi pakaian abu-abu orens, ia tampak asik menenteng jajanan kue dalam wadah persegi empat. 

Baca juga: Aliansi Perempuan Merdeka Orasi dan Bakar Ban di Bundaran Saronde Gorontalo pada Momen Women’s Day 

Tidak hanya menjajakan kue ke para massa aksi, aparat kepolisian pun menjadi targetnya.

Munu (35) menuturkan, sedari pukul 14.00 WITA dirinya turun dari rumah. Bundaran saronde telah menjadi titik incarannya.

Dirinya bahkan mengungkapkan, sama sekali tak takut berjualan kue di tengah keramaian demonstrasi. 

"Saya lebih suka jualan di aksi begini karena ramai, dan pasti jualan kue saya bisa segera laris." tuturnya. 

Sesuai prediksi Muna, tidak sedikit para pengunjuk rasa maupun polisi yang membeli dagangannya.

Rata-rata harga kue Popolulu dan Sabongi milik Muna adal Rp 1.000 per biji. 

Merasa dagangannya tinggal sedikit, ia pun bergegas pergi untuk balik ke rumah guna menambah jajanan tersebut. 

"Mumpung ramai saya balik dulu, tapi kalau sudah rusuh terpaksa saya balik lagi daripada jualan saya tercecer tentu saya rugi." katanya. (*)