Gorontalo Kemarin: Pohuwato Berhasil Tekan Stunting dan Marten Taha Yakin Bisa Tekan Stunting

Puluhan artikel dipublikasi pada Rabu (15/2/2023), kemarin, namun hanya lima artikel di bawah ini kami sajikan kembali. Masih relevan dibaca hari ini, Kamis (16/2/2023), apalagi menempati Top News dalam 24 jam terakhir.

Pohuwato Berhasil Tekan Prevalensi Stunting, dari 34,6 Persen Jadi 6,4 Persen, Begini Strateginya

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Pemerintah Pohuwato hanya dalam setahun, mampu menekan angka prevalensi stunting hingga 28,2 persen. 

Tahun 2021 prevalensi stunting Kabupaten Pohuwato berada di angka 34,6 persen.

Lalu pada tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Pohuwato tersisa 6,4 persen. Angka ini bahkan terendah Se-Gorontalo. 

Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa mengatakan, semua keberhasilan pemerintah tidak lepas dari kerja sama semua elemen.

"Tentu ini kerja kolaboratif. Kerja keras antara pemerintah daerah didukung kabinetnya dari kabupaten hingga ke tingkat dusun," ucap Suharsi, saat konferensi pers Rapat Kerja Daerah di Hotel Aston, Rabu (15/2/2023) siang.

Baca Selengkapnya

Marten Taha Yakin Kasus Stunting di Kota Gorontalo Turun 14 Persen

TRIBUNGORONTALO.COM, Kota - Marten Taha Wali Kota Gorontalo meyakini kasus stunting di Kota Gorontalo bisa menurun hingga 14 persen pada 2023.

Keyakinan Marten itu berdasarkan penurunan Kasus Stunting di Kota Gorontalo pada tahun sebelumnya.

"Untuk 2021 itu kita di 26,5 persen, dan 2022 kita mengalami penurunan di 7,4 persen," beber Marten Taha saat menghadiri kegiatan BKKBN Gorontalo.

Artinya, Kasus Stunting di Kota Gorontalo saat ini berada di angka 19,1 persen.

Untuk mencapai target yang dimaksud Marten, Ia berharap seluruh OPD ikut terlibat dalam upaya menekan Kasus Stunting di Kota Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PUPR Sebut Proyek Kanal Tanggidaa Gorontalo tak Hanya Cegah Banjir, Juga Atasi Kemacetan

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Proyek Kanal Tanggidaa Gorontalo di sepanjang Jl HOS Cokroaminoto, Kota Timur, Kota Gorontalo disebut tak hanya mencegah banjir. 

Menurut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) Provinsi Gorontalo, proyek itu juga membantu mengurai kemacetan di pusat kota.