Pemkab Bone Bolango

Ada 1.317 Anak di 8 Kecamatan di Bone Bolango-Gorontalo Berstatus Stunting

Karena itu, Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S Uloli merasa upaya penurunan angka stunting ini harus diintervensi lebih agresif. 

TribunGorontalo.com
Ilustrasi anak. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Suwawa - Sebanyak 1.317 anak di Kabupaten Bone Bolango berstatus stunting

Catatan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) secara rinci, jumlah itu tersebar di 22 desa dalam 8 kecamatan. 

Karena itu, Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S Uloli merasa upaya penurunan angka stunting ini harus diintervensi lebih agresif. 

Ketua IWAPI Bone Bolango ini meminta pihaknya serius dalam menangani persoalan stunting.

Dia menilai tak berguna mengadakan pertemuan apabila tak ada implementasi nyata di lapangan.

Baca juga: Seorang Warga Bone Bolango-Gorontalo Nyaris Tewas Dililit Ular Piton

"Kita ini terlalu banyak pertemuan, bicara berapi-api. Terus apa yang bisa kita berikan untuk anak-anak di sana?" ucap Merlan.

Sejatinya, kasus stunting di Bone Bolango mengalami penurunan cukup signifikan.

Jika tahun 2021 persentase stunting mencapai 10,26 persen, tahun 2022 menurun hingga 9,66 persen.

Koordinator Koordinator Seksi Perencana sosial dan pembangunan Manusia Bappeda, Adrianto Pakaya mengatakan, data itu didasarkan elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) disandingkan 20 indikator esensial.

"Itu untuk menyasar desa mana yang tertinggi prevalensinya berdasarkan data Analisis Situasi," ujar Adrianto kepada TribunGorontalo.com, Rabu (18/1/2022).

Baca juga: Anak Yatim dan Piatu di Bone Bolango Akan Dibiayai Daerah Hingga Perguruan Tinggi

Adrianto menjabarkan Analisis Situasi (Asit) sebagai gambaran situasi data di Kabupaten Bone Bolango berdasarkan sasaran indikator data e-PPGBM di Dinas Kesehatan.

Selain itu, Asit didasarkan hasil dari tim pendamping keluarga BKKBN.

Dia juga menyebutkan bahwa semua desa di Kabupaten Bone Bolango memiliki masalah stunting.

Akan tetapi, pihaknya memfokuskan penurunan pada ranking tertinggi. Maka dari itu, diperoleh data lokus stunting di 22 desa.

"Itu berdasarkan kesepakatan dari beberapa OPD yang menangani terkait intervensi sensitif dan intervensi spesifik," ungkap dia. 

Apa itu stunting?

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. 

Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan.

Baca juga: Moringa Cake, Bolu Kukus Racikan Mahasiswa Gorontalo untuk Cegah Stunting

Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan.

Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun. 

Stunting memiliki gejala-gejala yang bisa Anda kenali, misalnya:

  1. Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
  2. Pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat
  3. Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk
  4. Pubertas yang lambat
  5. Saat menginjak usia 8-10 tahun, anak cenderung lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitarnya
  6. Berat badan lebih ringan untuk anak seusianya

Kementrian Kesehatan menegaskan stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia.

Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka.

Selain itu, anak yang menderita stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk.

Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius. advertorial (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved