Debu Proyek Kanal Tanggidaa-Gorontalo Meresahkan Warga: Lama-lama Kena Gangguan Pernapasan

Proyek miliaran rupiah itu menimbulkan debu tebal kala dilewati jalan. Warga sekitar terganggu, begitupun pengendara. 

TribunGorontalo.com/AgungPanto
Potret kondisi proyek kanal banjir Tanggidaa, Kota Gorontalo. Gorong-gorong besi ditimbun dan sisa tanah timbunan tipis melayang. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Warga yang bermukim di sepanjang Jln HOS Cokroaminoto, Kota Gorontalo kembali melampiaskan kekesalan terhadap proyek Kanal Tanggidaa.

Proyek miliaran rupiah itu menimbulkan debu tebal kala dilewati jalan. Warga sekitar terganggu, begitupun pengendara. 

“Saya bukan tidak mendukung pengerjaan ini, hanya saja dampaknya juga mungkin bisa diantisipasi. Sekarang ini debu dari pengerjaan ini cukup mengganggu,” kata salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya, Senin (2/1/2023). 

Pihaknya meminta otoritas terkait mencari solusi penanganan debu. Warga merasa debu sangat meresahkan. 

“Ya minimal disiram tiap sore, atau apa yang bisa dilakukan di carikan carikan solusi,” katanya.

Jikalaupun otoritas proyek tidak mampu membendung debu, mestinya mempercepat saja pengerjaannya, agar tidak berlarut-larut masyarakat menghirup debu proyek. 

“Lama lama ini bisa kena gangguan pernapasan, saya sendiri mau untuk menyiram tapi biaya PDAM lagi yang bisa membengkak karena basiram ini harus setiap hari,” keluhnya. 

Kanal Tanggidaa dibangun menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan anggaran Rp 33 miliar.

Proyek pembangunan kanal banjir Tanggidaa sepanjang 2,4 kilometer dikerjakan dengan dua metode. 

Sepanjang 1,7 kilometer dari titik nol di depan Toko Sentra Media dibangun sistem saluran aramco dengan diameter tiga meter, dan sisanya sepanjang 700 meter saluran terbuka.

Kanal sempat tertunda pengerjaannya, namun kembali dilanjutkan pada 18 Mei 2022 lalu. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved