Bahasa Gorontalo Dibayangi Kepunahan Karena Anak Muda Malu Menggunakan

Padahal menurut Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Armiati Rasyid, Bahasa Gorontalo adalah identitas daerah. Juga menjadi bagian dari kekayaan b

TribunGorontalo.com
Armiati Rasyid, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Anak muda Gorontalo kini mulai meninggalkan bahasa Gorontalo. Penyebabnya, karena dianggap ketinggalan zaman. 

Padahal menurut Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Armiati Rasyid, Bahasa Gorontalo adalah identitas daerah. Juga menjadi bagian dari kekayaan bangsa. 

Karena itu kata Armiati Rasyid, "Kantor Bahasa telah berupaya optimal dalam melaksanakan perlindungan, pengembangan, serta pembinaan bahasa dan sastra daerah," ucap Armiati, Selasa (27/12/2022). 

Berbagai upaya pun dilakukan demi menjaga bahasa Gorontalo ini tak punah. Pihaknya berupaya agar masyarakat di Gorontalo tetap membudayakan bahasa daerah.

"Apa penyebab bahasa daerah bisa punah. pertama  jika bahasa daerah Gorontalo sudah tidak digunakan. Kedua, tidak diwariskan," ungkapnya Armiati pada acara Taklimat Media.

Menurutnya, orang tua di dalam keluarga wajib mewariskan bahasa Gorontalo kepada anak-anak di rumah, dan bahasa Gorontalo harus digunakan di rumah.

Bahasa bisa punah karena tidak ada perhatian melestarikan bahasa daerah dari setiap orang di sekitarnya.

"Dan alhamdulillah meskipun tidak berkesinambungan pelestarian bahasa Gorontalo, tetap masih ada dukung sepenuhnya oleh pemerintah daerah untuk melestarikan bahasa Gorontalo," jelasnya.

Jika kita tidak dilestarikan bisa jadi bahasa Gorontalo akan punah pada 10 atau 20 tahun yang akan datang. 

“Ke depan kami berharap kita semua harus menjaga bahasa daerah Gorontalo dan harus dilestarikan.” katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved