Kasus Rahmat Ambo Masuk Tahap II, Polda Gorontalo Serahkan Barang Bukti ke Kejari Boalemo

Polda Gorontalo yang menangani kasus tersebut, kini menyerahkan Rahmat Ambo beserta barang bukti ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Boalemo pada Kamis (22/1

istimewa
Foto Rahmat Ambo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Kasus penggelapan uang warga Gorontalo dengan tersangka Rahmat Ambo, kini masuk tahap II. 

Polda Gorontalo yang menangani kasus tersebut, kini menyerahkan Rahmat Ambo beserta barang bukti ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Boalemo pada Kamis (22/12/2022) lalu. 

Penyidik Ditreskrimum Polda Gorontalo, AKP Darwin Pakaya menyerahkan langsung Rahmat Ambo dan barang bukti ke jaksa penuntut umum (JPU) Fatmawati Khalid.

Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono, penyidik telah menemukan bukti yang cukup untuk membuktikan perbuatan Rahmat Ambo dalam tindak pidana penipuan dan penggelapan dana masyarakat.

Baca juga: VIDEO: Atlet Panjat Tebing Peraih Medali Emas Porprov Gorontalo Kecewa tak Didukung KONI

Artinya dengan barang bukti itu, Rahmat Ambo akan dijerat pidana penipuan dan atau penggelapan sebagaimana dimaksud dalam pasal 378 KUHP dan Pasal 372 KUHP.

“Penyidik dan penyidik pembantu telah menemukan adanya bukti yang cukup berupa keterangan saksi, surat, keterangan ahli yang didukung dengan barang bukti dan keterangan tersangka untuk membuktikan perbuatan tersangka.” pungkas Wahyu.

Rahmat Ambo (36) dibekuk tim reserse mobile Polda Gorontalo, di sebuah rumah di Pekanbaru, Riau, pesisir tenggara Sumatera, Minggu (28/8/2022).

Senin (29/8/2022) lalu, pria kelahiran Marisa, Pohuwato, Gorontalo 1985 ini, langsung digelandang ke sel tahanan Polda Gorontalo.

Pekanbaru adalah alamat kantor perusahaannya PT International Business Finance (IBF), kota mukimnya tiga tahun terakhir, dan kota kelahiran istrinya, Sonny Kurnia Putri.

Baca juga: Kota Gorontalo Juara Umum Setelah Berhasil Koleksi 55 Medali Emas di Pekan Olahraga Provinsi

Siapa Rahmat Ambo?

Bagaimana kiprah bisnisnya hingga bisa menghimpun miliaran dana warga di tanah tumpah darahnya; Pohuwato, Boalemo, dan Gorontalo.

Bisnis mengumpulkan dana warga dengan iming-iming high gain 30 persen-50 persen dari setoran investasi awal, dimulai di awal masa pandemi, atau saat dia mengajak istrinya berbulan madu di kampung.

Dia berpenampilan orang kaya baru. Dia bergaya dan mengaku sebagai “sultan”.

Jadi filantropis, menyantuni anak yatim-piatu, bagi-bagi Quran, bangun jembatan, bangun sekolah penghafal Alquran, hingga menggalang komunitas pemuda, untuk mengincar kursi calon bupati di Boalemo untuk Pilkada 2024 mendatang.

Dari marga Ambo, Rahmat lahir dan menamatkan sekolah menengah pertama di Marisa, Pohuwato.

Dia sempat bersekolah hingga kelas I di SMA 1 Marisa, namun kemudian pindah ke SMA 1 Boalemo, Gorontalo.

Namanya mulai populer, sebab saat di bangku kelas II SMA, dia menjadi duta Paskibraka Nasional di Jakarta, tahun 2003.

Usai menamatkan sekolah di Boalemo, Rahmat berpetualang ke ibu kota negara di Jakarta.

Sambil mencari peluang melanjutkan ke perguruan tinggi, 

dan postur dan paras menawan, dia diterima jadi pramusaji di sebuah restoran VVIP di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

“Kalau jujur pasti hidup di kampung orang. Karena pesan orangtua saya, kau tidak usah pintar-pintar. Yang penting jujur,” ucap Rahmat, kepada wartawan outlet media online lokal di Gorontalo, akhir 2021 lalu.

Kisah kejujurannya diuji. Suatu malam, di medio 2000-an, Timotius, seorang petinggi BCA, ketinggalan dompet. 

Keesokan harinya, saat si pemilik dompet bertandang kembali ke resto, dompet itu dia kembalikan.

Kisah kejujurannya itu, berbuah karier awalnya menekuni bisnis retail finance.

Dia ditawari jadi sales kartu kredit BCA, bank swasta terbesar di Indonesia. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved