Opini
Pentingnya Sarana dan Prasarana untuk Menunjang Proses Pembelajaran di Lembaga Pendidikan PAUD
Hal itu agar dapat membangun diri sendiri dan bersama-sama membangun bangsa, (Saptono, 2017). Dengan adanya pendidikan maka suatu bangsa akan terpanda
Penulis: Meisin Yuan, Rahma Hungopa, Amelia Alfiati, Kasmin Pakaya, Nursyifa Hulopi
PENDIDIKAN merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan.
Hal itu agar dapat membangun diri sendiri dan bersama-sama membangun bangsa, (Saptono, 2017). Dengan adanya pendidikan maka suatu bangsa akan terpandang.
Melalui pendidikan, peserta didik dapat mengembangkan potensi apa yang ia miliki. Pendidikan melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi.
Pendidikan dimulai dari usia lahir sampai dengan akhir hayat. Artinya pendidikan berlangsung sepanjang kehidupan manusia. Pendidikan pada jenjang awal disebut jenjang pendidikan anak usia dini.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan proses mendidik, membentuk karakter yang sesuai dengan norma kehidupan, dan melatih keterampilan yang ia miliki agar anak siap untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Tujuannya menciptakan generasi yang berkualitas, kreatif, dan mempunyai karakter yang kuat. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pada hakikatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan kepada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak (Suyadi & Ulfah, 2013: 17).
Pendidikan anak usia dini juga memberikan kesempatan kepada anak usia dini untuk menikmati dunianya, yaitu dunia bermain. Anak akan mengeksplorasi lingkungan sekitar, berkomunikasi dengan orang dewasa maupun teman sebayanya, di sini juga anak akan mengetahui potensi apa yang ia miliki dan itu akan bermanfaat untuk masa depan.
Di saat anak usia dini siap sekolah, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh sekolah yaitu lingkungan sekolah yang nyaman dan tentunya dapat membuat anak-anak merasa senang berada di lingkungan sekolah tersebut.
Maka dari itu pihak sekolah harus menciptakan suasana kelas yang rapi dan kondusif bagi anak. Suasana yang seperti itu bisa membuat anak mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah.
Dalam penyelenggaraan PAUD tentunya memiliki persyaratan yang harus dipenuhi agar terciptanya pendidikan yang layak bagi anak usia dini.
Salah satu persyaratan tersebut adalah sarana dan prasarana. Dalam Permendiknas 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD telah disebutkan mengenai prinsip dan persyaratan prasarana yang wajib dimiliki sebuah lembaga PAUD.
Standar sarana dan prasarana Pendidikan Anak Usia Dini yang seharusnya meliputi lahan, bangunan gedung yang di dalamnya mencangkup ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang UKS, jamban serta didukung dengan adanya fasilitas permainan di dalam maupun luar ruangan, alat permainan edukatif dan peralatan pendukung keaksaraan.
Kemudian menurut Moenir (2006) yaitu segala jenis peralatan yang berfungsi sebagai alat utama/alat langsung untuk mencapai tujuan.
Namun faktanya, kami mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Paud, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menemukan di beberapa sekolah di Gorontalo, masih kurang memadainya sarana dan prasarana.
Contohnya kekurangan ruangan kelas, media pembelajaran, lahan, dan permainan outdoor.
Fakta itu kami temukan dalam observasi yang merupakan tugas mata kuliah pendidikan anak yang diampu dosen Sri Rawanti S.pd, M.pd.
Melihat permasalahan yang terjadi di lembaga PAUD khususnya sarana dan prasarana ini seharusnya menjadi perhatian dari semua pihak.
Memang dalam penyelenggaraan pendidikan tidak akan pernah lepas dari berbagai masalah. Tapi dalam berbagai masalah tersebut akan ada berbagai solusi yang hadir. Di antaranya yaitu:
Pertama, guru harus lebih kreatif dalam mengelola sarana dan prasarana yang ada. “memainkan kreativitas guru bisa jadi solusi” kata pak nunuk pada pertemuan pendidik nusantara 2017.
Contohnya memfasilitasi anak dengan APE yang memadai dan membuat display ruangan kelas. Sehingga media pembelajaran dapat mengembangkan daya imajinasi anak dalam proses pembelajaran.
Kedua, perlu adanya kerja sama antara pihak sekolah dengan orang tua untuk pengadaan pemenuhan sarana dan prasarana.
Ini sesuai dengan ungkapan Mustari (2014) sarana dan prasarana sebagai kegiatan untuk menata, dan menganalisis kebutuhan serta menginventarisasi, dan pengadaan terhadap barang-barang bergerak ataupun tidak bergerak. Contohnya dengan kebijakan membayar uang SPP tepat waktu.
Ketiga, harus ada partisipasi dari pemerintah dalam pemenuhan sarana dan prasarana. Karena sarana dan prasarana sangat menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah.
Mulyasa (2004) yang mendefinisikan sarana dan prasarana sebagai peralatan baik secara langsung dapat dipergunakan oleh guru, siswa atau siapapun dalam proses belajar mengajar di kelas untuk tercapainya pendidikan. Contohnya penyaluran BOP kepada sekolah.
Kesimpulannya sarana dan prasarana merupakan salah satu syarat dari layak atau tidaknya sekolah tersebut. Ketika kita bersekolah di tempat yang sarana dan prasarana lengkap pastinya kita akan merasa senang karena dengan begitu kita bisa memanfaatkannya sesuai dengan fungsinya.
Apalagi untuk jenjang PAUD sarana dan prasarana harus memadai. Sarana dan prasarana juga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.
Ada ruang kelas yang nyaman dan kondusif untuk belajar sehingga anak dapat meningkatkan potensi apa yang ia miliki, media pembelajaran yang dibuat semenarik mungkin sehingga menarik minat anak usia dini untuk belajar, kemudian ada halaman yang luas dan asri cocok bagi anak untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar sehingga mereka tidak terpaku di dalam kelas saja, anak akan diberikan peluang untuk berinteraksi dengan lingkungan.
Kemudian di halaman yang luas tersebut banyak terdapat permainan outdoor seperti ayunan, prosotan, jungkat-jungkit, dan lain-lain. Ketika anak bermain maka saat itu juga anak belajar.
Jadi, proses pembelajaran bagi anak bukan hanya di dalam kelas tetapi juga di luar. Ketika anak bermain permainan outdoor maka anak tersebut telah melatih aktivitas geraknya.
Selain itu saja anak juga dilatih untuk berbagi kepada teman sebayanya dan juga mengutamakan antri. Jadi kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah bisa menjadi faktor meningkatnya minat belajar anak. Kami berharap ke depannya setiap sekolah jenjang PAUD bisa memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
Sehingga proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan efektif. Dan tentunya ini perlu kontribusi dari semua pihak. Bukan hanya pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Mari sama-sama kita berbenah untuk pendidikan yang lebih baik.