Opini
Membangun Kepercayaan Diri dan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus
ABK dapat bersifat positif dan negatif dalam proses perkembangannya dibandingkan dengan anak lain yang seusia dengannya.
ANAK berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang mempunyai keterbatasan, baik secara fisik maupun emosional yang berpengaruh secara signifikasi.
ABK dapat bersifat positif dan negatif dalam proses perkembangannya dibandingkan dengan anak lain yang seusia dengannya.
Namun perlu diingat, keterbatasan yang dimiliki ABK, bukanlah suatu kesalahan. Orang tua harus menerima anaknya jika berkategori ABK.
Karena keterbatasan itu merupakan ketentuan yang maha kuasa dan menjadi tanggung jawab kita semua sebagai masyarakat dan orang tua.
Kami mahasiswa program studi Pendidikan Guru Paud, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) telah melakukan kegiatan observasi di lembaga-lembaga PAUD di Gorontalo.
Observasi tersebut dibimbing dosen Sri Rawanti M.Pd. Dalam observasi itu, kami menemukan salah satu anak berusia 5 tahun dikategorikan ABK dan mengidap Spektrum Autisme.
Anak ini dikatakan ABK karena dianggap kesulitan berinteraksi dengan teman-temannya dan lingkungan sekitarnya.
Padahal seharusnya pada usia ini, anak seperti itu justru membutuhkan sosok orang yang dapat dipercaya dan memberikan pengasuhan yang layak dan baik terutama orang tuanya.
Orang tua harus tahu, tidak boleh sembarangan memvonis anak berkategori ABK. Sebab harus ada konsultasi kepada ahlinya, serta melakukan pemeriksaan langsung.
Jika ahlinya telah mengatakan hal demikian, bahwa anak ini digolongkan sebagai ABK, maka orang tua harus memiliki ilmu parenting yang lebih. Peran orang tua serta lingkungan sangat diharapkan.
Sebab, ABK juga perlu pendidikan, sehingga tidak boleh dibiarkan.
Nah, tentu banyak yang bertanya-tanya pendidikan seperti apa yang dibutuhkan oleh anak berkebutuhan khusus ini?
Tentu saja yang paling utama adalah pendidikan serta motivasi dalam keluarganya.
Keluarga sangat berperan penting karena keluarga adalah benteng utama yang membangun kemandirian serta motivasi anak yang berkebutuhan khusus.
Lalu bagaimana jika anak masuk kedalam kategori ABK?
Anda harus memiliki cara dan penanganan yang tepat juga berbeda dibandingkan dengan anak normal pada umumnya.
Oleh karena itu, umumnya anak berkebutuhan khusus tentunya membutuhkan kasih sayang dan perhatian lebih spesifik lagi dari orang tua, keluarga, maupun lingkungan sekitarnya. (*)