Mahasiswa UNG dan Himpunan Perawat Luka Indonesia Deteksi Dini Diabetes di Bone Bolango

TRIBUNGORONTALO.COM, Suwawa - Mahasiswa Profesi Ners angkatan 16 Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bersama Inwocna (Himpunan Perawat Luka Indonesia) Provinsi Gorontalo melakukan deteksi dini diabetes di Bone Bolango. 

Deteksi dini dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan kepada para warga Desa Poowo Barat, Kabupaten Bone Bolango. 

Kegiatan diawali pengukuran tekanan darah untuk para lansia, pemeriksaan gula darah dan asam urat, kemudian penyuluhan kesehatan. 

Selanjutnya, InWocna melakukan pemeriksaan monofilament an Ankle Brachial Index (ABI). 

Menurut Ketua DPW InWocna Provinsi Gorontalo, Ns Muh Yusuf, pemeriksaan monofilamen dan ABI gratis tersebut perdana di Gorontalo. 

Monofilament test bertujuan untuk mengetahui sensasi rasa pada kaki penderita diabetes. 

"Jadi nanti terlihat ini sudah mati rasa atau bermasalah syaraf di kakinya," kata Ners Yusuf kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (10/12/2022). 

"Kita mengedukasi bahwa dia (pasien) jika tertusuk paku dia tidak rasa. Akhirnya lama-lama lukanya infeksi," imbuh dia. 

Untuk itu, melalui pemeriksaan monofilamen, penderita diabetes itu akan bisa mengetahui kondisi kakinya tak lagi merespon sentuhan bahkan tusukan. 

"Kita sarankan memakai sandal di dalam atau di luar rumah. Kedua, sebelum tidur dilihat kakinya apakah ada luka atau tidak, karena tertusuk paku dia tidak rasa," ucap Yusuf. 

Kemudian pemeriksaan ABI bertujuan untuk mengetahui arus balik peredaran darah yang ada di kaki. 

"Kenapa orang diabetes rentan luka di kaki? Karena arus balik darah kurang bagus, sehingga terjadi penumpukan glukosa dalam darah" tuturnya. 

Ners Yusuf mengingatkan penderita diabetes saat terluka, agar segera berobat ke rumah luka, puskesmas atau rumah sakit. 

Diketahui, rumah luka di Kabupaten Bone Bolango yakni Alena Care Centre di Desa Duano, Kecamatan Suwawa Tengah, di belakang Polres Bone Bolango 

Lalu ada Jay Wound Care di Perum Kasib di Perum Kasiba di Kabila, Bone Bolango.