Launching TribunToraja.com, Johanis Tanak: Tak Lahir di Toraja, Tapi Perkenalkan Diri Orang Toraja

“Saya memang tidak lahir di Toraja, tapi setiap ditanya Pak Johanis orang mana, dengan bangga saya jawab Toraja,”

Editor: Lodie Tombeg
TribunToraja.com
Flayer bincang ekslusif, rangkaian launching TribunToraja.com. “Saya memang tidak lahir di Toraja, tapi setiap ditanya Pak Johanis orang mana, dengan bangga saya jawab Toraja,” 

“Setelah bapak pensiun, dan tinggal di Makassar, hampir setiap tahun kami bersaudara pulang kampung.”

Tentang namanya, Johanis juga bersemangat memberi semacam klarifikasi.
“Nama saya itu sebenarnya bukan Tanak. Asli pemberian orangtua itu Ta’na, ada koma atas di tengah.” ujarnya.

Makna nama itu adalah bibit beras yang baru disemaikan dan siap tanam. “Itu nama asli saya dari Bapak, tapi mungkin waktu SD, guru mau gampang jadi ditulis Tanak saja.Jadilah akhirnya itu yang dipakai resmi sampai sekarang.”

Di kampung halaman ayahnya di Sa’dan, keluarga Jusuf Ta’na kini membangun kembali lembang dan tongkonan.

“Kami baru bangun Alang (lumbung padi) kecil. Kami mau bangun Tongkonan besar, tapi lahannya kecil,” ujarnya.

Rindu Kampung

Johanis mengaku saban tahun selalu ingin pulang.

Khususnya saat di akhir masa kariernya di kejaksaan.

Dia lolos ke KPK dalam rangkaian seleksi panjang.

Dia mengaku, hanya ingin menegakkan kode etik KPK hingga dua tahun tersisa periode komosioner antirasuah ini.

Di tahun 2019 lalu, Dr Johanis Tanak, SH, MHum merupakan satu-satunya putra Toraja yang masuk seleksi 10 besar hingga ke DPR.

Sebelumnya, ada enam anak Toraja yang ikut seleksi Calon Pimpinan KPK.
Dia mengungguli lima tokoh diaspora Toraja lain.

Ada Komjen Pol Dharma Pongrekun, Prof. Dr. Marthen Napang, SH, MH, Ferdinand T Andi Lolo, Yohana Pong Parante, dan Yves S Palambang.

Johanis juga menyisihkan empat jaksa karier koleganya, di 10 besar Capim KPK.

Mereka yaitu Kepala Kejati Sumatera Selatan Sugeng Purnomo, Kepala Kejati Sulawesi Tengah Muhammad Rum, Kepala Pusat Pendidikan Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan pada Badan Diklat RI Ranu Mihardja serta Jaksa Koordinator pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Supardi.

(*)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved