Angka Realisasi Pendapatan Gorontalo Lampaui Nasional, Ada di Angka 100.90 Persen

“Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi nasional yang sebesar 72,64 persen.” ungkap Sugiyarto, kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Gorontalo, Selasa (29/11/2022).

Persentase realisasi belanja pegawai dan belanja bantuan sosial di Gorontalo lebih tinggi jika dibanding realisasi nasional. 

Namun demikian belanja barang dan belanja modal masih lebih rendah dari realisasi nasional sehingga masih harus terus didorong agar segera dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

Diketahui, persentase realisasi belanja Pegawai mencapai 82,71 persen  atau lebih tinggi 2,76 persen  dibandingkan persentase nasional yang mencapai 79,95 persen.

Realisasi periode ini juga mengalami kenaikan 0,45 persen  dibandingkan dengan persentase realisasi pada tahun sebelumnya. 

Persentase realisasi belanja barang mencapai 73,58 persen  atau lebih rendah 13,51 persen  dibandingkan realisasi persentase nasional yang mencapai 87,09 persen, Namun mengalami peningkatan 3,49 persen  dibandingkan dengan realisasi pada tahun sebelumnya. 

Persentase realisasi belanja modal mencapai 57,41 persen  atau lebih rendah 4,98 persen  dibandingkan persentase nasional yang mencapai 62,39 persen.

Realisasi periode Oktober 2022 juga lebih rendah 4,32 persen  dibandingkan dengan persentase realisasi pada tahun sebelumnya. 

Sugiyarto menyebut, beberapa kendala yang dihadapi dalam realisasi belanja modal antara lain realisasi menyesuaikan dengan jadwal pembayaran kontrak (termin), adanya anggaran belanja tambahan (misalnya pada Kementerian PUPR yang mendapat tambahan di akhir triwulan III sehingga pengadaan baru dilaksanakan di awal triwulan IV) serta adanya revisi DJA yang menyebabkan Automatic Adjustment (pembukaan blokir). 

“Realisasi Belanja Transfer ke Daerah (TKD) Gorontalo hingga Oktober 2022 Tertinggi Se-Sulawesi.” katanya.