Piala Dunia 2022

Brasil vs Serbia Piala Dunia 2022: Membalut Luka dengan Kemenangan

Jika sejarah sepakbola mesti ditorehkan dengan tinta emas, maka Brasil – lah yang dipilih oleh Sang Nasib untuk menuliskan sejarah sepakbola dunia.

Editor: Lodie Tombeg
AFP
Foto selebaran ini disediakan oleh Komite Tertinggi Qatar untuk Pengiriman dan Peninggalan pada 12 September 2022 menunjukkan pemandangan udara stadion Lusail di ibu kota Qatar, Doha. 

Setiap empat tahun, pemilihan presiden dan Piala Dunia bertepatan di Brasil, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh lanskap masyarakat.

Setelah Piala Dunia Rusia 2018, terjadi pembajakan politik terhadap jersey kuning tim nasional Brasil -jersey yang bersejarah dan sangat dihormati.

Jersey tersebut digunakan untuk meningkatkan gerakan nasionalis Bolsonaro, dan membuat jutaan rakyat Brasil tidak mengakui dan menolak untuk memakainya, bahkan untuk kepentingan di Piala Dunia.

Namun terlepas dari semua ini, masih ada harapan untuk masa depan yang lebih baik, dengan banyak orang di Brasil mendukung tim nasional dan berharap bahwa kesuksesan tim Samba di Piala Dunia akan memulai rekonsiliasi akibat luka baru yang menyakitkan.

Proses pemulihan identitas Brasil di panggung dunia dimulai oleh Lula selama Konperensi Perubahan Iklim (COP27) yang diselenggarkan di Mesir.

Ia menunjukkan komitmen baru Brasil terhadap diplomasi global dan kepemimpinan lingkungan; dan proses pemulihan ini diharapkan berlanjut di lapangan hijau selama perhelatan Piala Dunia di Qatar.

Jika rakyat Argentina sangat berharap agar Tim Tango kalah terus-menerus di fase grup demi pemulihan ekonomi dalam negeri, maka rakyat Brasil sangat berharap agar Tim Samba berjaya di medan laga, untuk memulihkan luka politik serta merekatkan kembali persaudaraan antar anak bangsa.

Dalam situasi politik seperti inilah, tim asuhan Tite memasuki gelanggang pertempuran. Lawan pertama mereka adalah pasukan Serbia, di bawah pimpinan Dragan Stojkovic yang akan berlangsung di Lusail Stadium.

Kemenangan Tim Samba sangat dinanti untuk membalut luka-luka politik yang diderita oleh rakyatnya.

Namun, Sergej Milinkovic-Savic dan kawan-kawan tak akan rela membiarkan Tim Samba mempecundangi mereka. 

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved