Aliansi Mahasiswa Politeknik Gorontalo Tegas Tolak Merger dengan UNG

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Aliansi mahasiswa Politeknik Gorontalo (Poligon) menolak rencana merger dengan Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Pantauan TribunGorontalo.com, Kamis (17/11/2022) ratusan mahasiswa berbaris di halaman kampus Politeknik Gorontalo.

Diketahui, hari ini Penjabat Gubernur diagendakan bertemu yayasan Politeknik Gorontalo.

Namun, pertemuan itu tertunda karena penjagub masih memiliki agenda di tempat lain.

Menurut Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Gorontalo, Fadhilah, mereka berpegang teguh pada aturan permendikbud nomor 7 tahun 2020 tentang Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tidak bisa bergabung dengan negeri.

"Apabila memang merger ini disetujui, kami meminta pengkajian ulang peraturan menteri," kata Fadhilah kepada TribunGorontalo.com, Kamis (17/11/2022).

Selain itu, mereka juga telah menyiapkan petisi menolak merger ditunjukkan untuk Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Fadhilah mengatakan, mereka juga merasa tidak nyaman dengan isu yang sempat beredar bahwa mahasiswa Poligon hanya tersisa 20 orang.

"Kami di sini merasa tidak nyaman dan terancam akan isu itu," jelas dia.

Alasan mereka menolak merger yakni Politeknik sudah berdiri sejak tahun 2008.

Di sisi lain, nama politeknik Gorontalo juga sudah dikenal melalui prestasi dan kemampuan dari mahasiswa.

"Kita mau independen tanpa dimerger dengan kampus lain," kata dia.

Di samping itu, mahasiswa lain pun menyatakan sikap agar kampus mereka tidak jadi dimerger ke UNG.

"Kampus kita kan sudah lama. Sudah banyak dosen memperjuangkan kampus ini," kata Hartati, mahasiswa Teknik Informatika Politeknik Gorontalo.

Melalui Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT), mahasiswa politeknik Gorontalo berjumlah 350 mahasiswa.