KTT G20
Halau Hujan saat KTT G20, BMKG Tabur 29 Ton Garam di Langit Bali
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) Bali.
"Semua awan yang tumbuh dan berpotensi memasuki titik lokasi acara G20, terutama acara outdoor, dihujankan lebih cepat agar tidak hujan pada saat acara berlangsung di lokasi tersebut," ujarnya.
Tri Handoko mengatakan bahwa sistem pertumbuhan awan di Bali yang sangat dinamis khususnya pada tanggal 15 November menjadi tantangan yang tidak mudah. Menurutnya, jumlah awan yang tumbuh sangat banyak dan pergerakannya mengarah ke lokasi acara KTT G20. Karenanya, lanjut dia, seluruh armada pesawat yang disiapkan beserta tiga unit radar cuaca, dan lebih dari 100 personil yang tersebar di Bali, Lombok, dan Banyuwangi berkolaborasi untuk memburu seluruh awan tersebut.
"Untuk tanggal 15 November saja dilakukan 11 sorti penerbangan mulai jam 8 pagi hingga jam 8 malam. Kami bersyukur seluruh rangkaian acara G20 berjalan lancar tanpa ada gangguan hujan," pungkasnya.
(*)