Demo Penambang Suwawa

Tambang Suwawa dalam Cengkraman Izin PT Gorontalo Minerals, Kris: Dilematis

Demikian yang diungkapkan Kris Wartabone, anggota DPRD Provinsi saat menerima penambang Suwawa yang melakukan aksi demo, Senin (14/11/2022). 

TribunGorontalo.com/Jil
Kris Wartabone (kemeja putih) saat menerima penambang Suwawa yang menggelar aksi di DPRD Provinsi Gorontalo. 

Penambang Suwawa Turun Gunung, Motor Trail Penuhi Poros Utama

Ratusan penambang Suwawa, Bone Bolango kembali turun gunung. 

Sejak pukul 08.00 Wita pagi tadi, ratusan motor trail dikawal mobil polisi melintasi poros utama Bone Bolango. Kali ini mereka menyerbu Kantor Bupati Bone Bolango dan DPRD setempat.

Ratusan massa menamakan diri Aliansi Masyarakat Suwawa dan Pemuda serta mahasiswa Bone Bolango.

Mereka meminta komitmen wakil rakyat yang duduk di kantor DPRD Bone Bolango. Sebab, sudah sejak lama kegiatan eksplorasi yang mereka lakukan dianggap ilegal. 

Ini yang menyebabkan banyak pihak kerap membatasi kegiatannya. Kendati mereka hanya mencoba bertahan hidup dari sulitnya lapangan pekerjaan.

Sebagai informasi, eksploitasi hasil bumi di Suwawa ada dua jenis; emas dan batu hitam (galena). 

Aktivitas eksplorasi berstatus Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Juga untuk batu hitam, dianggap ilegal dan hasilnya kerap disita polisi.

Tidak ada regulasi yang mengatur hal ini, menyebabkan penambang geram dan meminta DPRD memihak mereka. 

“Jika anggota dewan tidak mampu, biar kami yang carikan solusi untuk tambang Suwawa,” teriak orator dari atas mobil komando di teras kantor DPRD Bone Bolango, Senin (14/11/2022). 

Tidak cuma kesal dengan DPRD, massa aksi juga kesal dengan pendemo akhir-akhir ini. 

Dalam orasinya, ia menilai pendemo yang kerap menolak aktivitas pertambangan emas dan batu hitam di Suwawa, bukanlah asal Suwawa.

Mereka dianggap tidak mewakili suara warga Suwawa. Aksi demo yang kerap disetir oleh orang-orang di luar warga Suwawa ini, dianggap berisiko menyebabkan pembatasan aktivitas tambang. 

Jika demo itu terus dilakukan, akan mengancam penghidupan masyarakat. Sebab berisiko masyarakat asli Suwawa kehilangan pekerjaan. 

“Kami mengecam tindakan aksi yang jelas bukan dari masyarakat asli Suwawa,” tegas Dewa Diko, koordinator aksi dalam laporan tertulisnya yang diterima TribunGorontalo.com. 

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved