Misteri Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres, Ada Dugaan Anut Paham Tertentu, Sengaja Laparkan Diri?

Kriminolog menduga keluarga di Kalideres Jakarta Barat menganut paham kepercayaan tertentu yang jadi penyebab tewasnya satu keluarga itu.

Editor: Ananda Putri Octaviani
Tribun Jakarta
Penampakan rumah satu keluarga yang ditemukan tewas membusuk di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Jumat (11/11/202). 

TRIBUNGORONTALO.COM -  Misteri terkait kematian satu keluarga di Kalideres Jakarta Barat hingga saat ini masih belum terpecahkan.

Kabar terbaru, Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menduga keluarga tersebut menganut paham kepercayaan tertentu yang jadi penyebab tewasnya satu keluarga tersebut.

Pasalnya, suami istri serta anak perempuan dan ipar ditemukan tak bernyawa dalam keadaan lambung kosong dan tak ditemukan makanan dan air minum di rumah tersebut.

 

 

Tak hanya itu, kulkas di rumah mereka juga tak ada makanan.

Pakar pun memiliki pendapat liar mengenai kondisi ini.

Adrianus Meliala menduga empat anggota keluarga yang tewas tersebut memiliki keyakinan apokaliptik atau keyakinan terhadap akhir dunia.

“Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem,” ujar Adrianus, Sabtu (12/11/2022).

Adrianus menyebut, tewasnya satu keluarga semata-mata karena kelaparan dan tidak punya uang untuk makan adalah sangat tidak mungkin.

Adrianus berpendapat mereka tinggal di perumahan kelas menengah dan memiliki aset untuk dijual.

Adrianus Meliala justru menilai ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini.

“Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu karena pasti lama dan menyakitkan,” ujarnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta.

Ia justru menduga ada tindakan pelaparan.

Artinya, ada pihak-pihak yang membuat mereka lapar dengan tidak memberi akses makanan.

Ada kemungkinan juga pihak yang lebih muda lebih aktif dan bisa saja sebagai pelaku.

“Tentu ada motif ya kenapa seperti itu, harus menunggu hasil autopsi yang akurat,” ucapnya.

Adrianus menilai, skenario pelaparan semakin mungkin sebab ketika ada pihak yang mendorong kelaparan itu terjadi, barulah pihak ketiga mengakhiri hidupnya dengan cara tertentu.

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga yang terdiri atas empat orang ditemukan meninggal dunia di Perumahan Citra Garden Satu Extention Blok AC 5 No 7, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) sore.

Mereka tediri atas pasangan suami istri, anak, dan ipar dengan inisial masing-masing, suami RG (71), istri RM (66), anak DF (42), dan ipar BG (68).

Motif di balik satu keluarga tewas dengan perut kosong itu belum dapat dipastikan.

Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab tewasnya satu keluarga tersebut.

Hal ini lantaran tak ada saksi dan barang bukti yang kuat.

Tak ada bercak darah maupun tanda penganiayaan di tubuh para korban.

Namun, sejumlah kejanggalan ditemukan oleh pihak kepolisian di rumah tersebut.

Di rumah korban, tak ditemukan bahan makanan maupun air minum.

Penyidik pun kesulitan lantaran korban sangat tertutup dengan lingkungan.

Siatuasi rumah tempat satu keluarga ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5/7, RT 7/15, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (13/11/2022). Tetangga sebut para korban mulai tertutup baru-baru ini, sebelumnya mereka masih suka berkomunikasi dengan warga sekitar. (Tribunnews.com/ Rahmat Nugraha)
Mengutip Kompas.com, polisi pun masih mencari tahu mengapa tidak ditemukan bahan makanan di rumah tersebut.

Namun, polisi menemukan ada struk belanjaan dan menu makanan di dalam rumah tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Kanit Reskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan.

Mengutip Kompas TV, polisi juga menemukan banyak bedak bayi yang baru dibeli berada di dalam rumah.

Padahal di rumah tersebut tidak ada usia balita.

Selain bedak bayi, polisi juga menemukan kapur barus.

"Kapur barus kan ada ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara), dokter mengatakan bahwa kapur barus bisa menyerap bau," kata Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar, Sabtu (12/11/2022).

Meski demikian, Syafri tidak bisa memastikan apakah kapur barus tersebut sengaja digunakan untuk menghilangkan bau jenazah.

Hal senada mengenai kapur barus juga diungkap oleh Ketua RT 7 RW 15, Asiung.

Asiung mengaku melihat semangkuk kapur barus di atas meja makan.

"Di meja itu ada kapur barus. Kapur barusnya ada di dalam mangkok ditaruh di atas meja makan," katanya, Jumat (11/11/2022).

Tak hanya kapur barus, Asiung juga melihat lilin merah dan bedak.

"Saya lihat ada kapur barus, sebelahnya ada lilin warna merah. Di sebelahnya lagi ada bedak muka," katanya.

Penemuan jenazah hebohkan warga

Heboh penemuan Satu Keluarga Tewas di Kalideres dalam keadaan sudah membusuk, Kamis (10/11/2022).

Sebelumnya satu keluarga di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat yang ditemukan tewas sempat diduga mati kelaparan.

Janggalnya, keluarga ini ternyata bukan dari kalangan ekonomi sulit.

Bahkan mereka ternyata memiliki aset bernilai miliaran rupiah.

Informasi jika keempat orang yang merupakan satu keluarga itu meninggal karena kelaparan berawal dari ucapan polisi.

Polisi menyebut bahwa berdasarkan hasil autopsi kepada keempat korban tidak ditemukannya makanan dalam tubuh mayat

Kini, polisi telah mengklarifikasi penyebab meninggalnya empat orang dalam rumah di Kalideres masih menjadi misteri.

Polisi menyebut bahwa tidak ditemukannya makanan dalam tubuh mayat itu bukan berarti mereka kelaparan.

Informasi bahwa satu keluarga yang membusuk di Kalideres itu memiliki aset miliaran disampaikan tokoh pemuda Jakarta Barat Umar Abdul Aziz.

Angka tersebut berasal dari taksiran harga rumah yang ditempati keluarga itu di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres.

Serta disebut bahwa keluarga itu juga memiliki mobil.

Karenanya, dia tak yakin jika satu keluarga di Kalideres itu meninggal karena kelaparan.

“Saya tidak yakin di DKI Jakarta ini meninggal karena kelaparan.

Kalau dilihat dari segi rumah yang tinggal di kawasan komplek tidak mungkin dia tidak makan,” terang Umar, Sabtu (12/11/2022)

Sebelumnya, peristiwa meninggalnya satu keluarga di perumahan mewah Citra Garden, RW 15 Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Kota Jakarta Barat menggemparkan warga sekitar pada Kamis (10/11/2022) petang.

Keempat korban yang jasadnya sudah membusuk itu adalah pasutri Rudianto (71), Margaret (58), anak mereka Dian (40) dan adik dari pasutri itu Budianto (69).

Hal serupa disampaikan oleh Handoyo, kerabat korban.

Ia menerangkan, kondisi perekenomian keempat korban tidak tergolong sulit.

"Keluarga saya itu tidak terlalu sulit, jadi bukan kelaparan.

Kemungkinan karena dia terlalu tertutup saja tidak berinteraksi kepada siapapun, kalau memang dia kelaparan pasti dong bisa menghubungi keluarga," ujar Handoyo selaku ipar dari istrinya korban ibu RM.

Sementara, Ris Astuti selaku adik dari korban RM mengaku bahwa korban sangat tertutup bukan hanya ke orang lain termasuk ke keluarganya sendiri.

Sebagai adiknya saja, Ris mengaku dirinya terakhir komunikasi dengan korban sekitar 5 tahun yang lalu.

"Saya selaku adik korban saja jarang komunikasi, apalagi sama orang lain, korban terlalu tertutup," ucapnya.

Ia berhubungan paling hanya sekedar memberikan ucapan ulang tahun saja. Ia dengan adiknya (korban) RM ini tidak ada masalah.

"Kami sering guyon lah ibarat layaknya seperti kakak dan adik," katanya.

Barang Bukti di Lokasi

Sejumlah barang bukti ditemukan polisi di lokasi tewasnya satu keluarga di dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

Barang bukti yang ditemukan menjadi petunjuk polisi untuk bisa mengungkap kasus tersebut.

Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar membeberkan sejumlah barang bukti yang disita berupa telepon genggam hingga beberapa catatan.

Adapun catatan berisi struk belanjaan diduga milik para korban.

"Itu catatan biasa. Bon bekas dia belanja di (supermarket) Hari-Hari, itu sudah lama, tahun 2021," kata Syafri kepada wartawan, Sabtu (12/11/2022).

Selain itu, Syafri juga menemukan bedak bayi dan kapur barus dari rumah saat mengevakuasi empat jenazah itu.

Dari keterangan dari dokter, barang-barang itu biasa dipakai untuk menyamarkan bau tak sedap.

"Ditemukan ada beberapa bekas bedak bayi dan kapur barus, menurut dokter itu untuk menghilangkan bau," ungkapnya.

Namun, Syafri belum menjelaskan hubungan benda-benda itu dengan kematian korban.

Sebab, belum ada penjelasan dari dokter terkait waktu kematian para korban.

"Karena dokter belum mengatakan kematian itu kapan. Jadi belum tahu," tuturnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sekeluarga yang Tewas di Kalideres Sengaja Laparkan Diri? Pakar Bahas Paham Akhir Dunia, 'Ekstrem'

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved