Polemik Tambang Suwawa

Massa Aksi: Jika DPRD tidak Mampu, Biar Kami yang Carikan Solusi untuk Tambang Suwawa

Sejak pukul 08.00 Wita pagi tadi, ratusan motor trail dikawal mobil polisi melintasi poros utama Bone Bolango. Kali ini mereka menyerbu Kantor Bupati

TribunGorontalo.com
Ketua DPRD Bone Bolango (kemeja coklat dengan peci coklat) menyambut massa aksi/Live FB Tribun Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Ratusan penambang Suwawa, Bone Bolango kembali turun gunung. 

Sejak pukul 08.00 Wita pagi tadi, ratusan motor trail dikawal mobil polisi melintasi poros utama Bone Bolango. Kali ini mereka menyerbu Kantor Bupati Bone Bolango dan DPRD setempat.

Ratusan massa menamakan diri Aliansi Masyarakat Suwawa dan Pemuda serta mahasiswa Bone Bolango.

Mereka meminta komitmen wakil rakyat yang duduk di kantor DPRD Bone Bolango. Sebab, sudah sejak lama kegiatan eksplorasi yang mereka lakukan dianggap ilegal. 

Ini yang menyebabkan banyak pihak kerap membatasi kegiatannya. Kendati mereka hanya mencoba bertahan hidup dari sulitnya lapangan pekerjaan.

Sebagai informasi, eksploitasi hasil bumi di Suwawa ada dua jenis; emas dan batu hitam (galena). 

Aktivitas eksplorasi berstatus Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Juga untuk batu hitam, dianggap ilegal dan hasilnya kerap disita polisi.

Tidak ada regulasi yang mengatur hal ini, menyebabkan penambang geram dan meminta DPRD memihak mereka. 

“Jika anggota dewan tidak mampu, biar kami yang carikan solusi untuk tambang Suwawa,” teriak orator dari atas mobil komando di teras kantor DPRD Bone Bolango, Senin (14/11/2022). 

Tidak cuma kesal dengan DPRD, massa aksi juga kesal dengan pendemo akhir-akhir ini. 

Dalam orasinya, ia menilai pendemo yang kerap menolak aktivitas pertambangan emas dan batu hitam di Suwawa, bukanlah asal Suwawa.

Mereka dianggap tidak mewakili suara warga Suwawa. Aksi demo yang kerap disetir oleh orang-orang di luar warga Suwawa ini, dianggap berisiko menyebabkan pembatasan aktivitas tambang. 

Jika demo itu terus dilakukan, akan mengancam penghidupan masyarakat. Sebab berisiko masyarakat asli Suwawa kehilangan pekerjaan. 

“Kami mengecam tindakan aksi yang jelas bukan dari masyarakat asli Suwawa,” tegas Dewa Diko, koordinator aksi dalam laporan tertulisnya yang diterima TribunGorontalo.com

Dewa mengklaim, ada 2 ribuan warga Bone Bolango yang ikut aksi tersebut. Rata-rata pedemo menggunakan motor yang sudah dimodifikasi jadi trail. 

Sejumlah tempat yang didatangi adalah Kantor Bupati Bone Bolago, Kantor PT Gorontalo Mineral, DPRD Bone Bolango, dan rencana akan ke Polda Gorontalo. 

Beberapa ada masyarakat yang pakai mobil pribadi hingga nebeng di truk bermuatan sound system. 

Berikut 6 tuntutan aksi  Aliansi Masyarakat Suwawa dan Pemuda serta mahasiswa Bone Bolango:

1. Tangkap yang Terindikasi PROVOKATOR.

2. Atas Nama Pribumi Kami Mengecam Keras Tindakan Aksi yang dilakukan Jelas Bukan dari Masyarakat Suwawa Pada Umumnya Bone Bolango.

3. Kami Rakyat Suwawa Menginginkan Ketenangan dan Kedamaian dalam Memenuhi Hajat Hidup Keluarga dan Pendidikan Terhadap Anak Cucu Kami.

4. Apabila Mata Pencaharian Masyarakat Suwawa Terganggu Kami sangat Khawatir akan dapat Menimbulkan/Meningkatkan Kriminalitas di Wilayah Suwawa Pada Umumnya Wilayah Bone Bolango.

5. Apabila Mata Pencaharian kami yang ada di Tambang Suwawa Dihentikan Maka Jelas Pendidikan Anak Cucu Kami Terhenti dan Pastinya Kami Sangat Mengecam Hal itu Terjadi.

6. Kami Butuh Solusi dari Semua Pihak, Bukan justru yang dapat Menimbulkan Instabilitas di Wilayah Bone Bolango. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved