Jalan Kota Gorontalo

Hati-hati! Ada Lubang Besar di Tengah Jalan Pusat Kota Gorontalo

Setidaknya begitu ungkap seorang pengendara yang ditemui TribunGorontalo.com, Kamis (3/11/22). 

TribunGorontalo.com
Potret Jl Siswa di tengah Kota Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Meski posisinya di tengah Kota Gorontalo dan jadi jalan tersibuk, tidak menjadikan Jl Siswa jadi perhatian pemangku kebijakan. 

Setidaknya begitu ungkap seorang pengendara yang ditemui TribunGorontalo.com, Kamis (3/11/22). 

Jl Siswa membentang di Kelurahan Limba U Dua, Kota Selatan, Kota Gorontalo. Jalan ini berlubang, diameternya nyaris sama dengan lebar jalan. Kondisi itu bahkan menurut warga telah terjadi bertahun-tahun.

Kendati, ini adalah jalan yang menghubungkan antara Jl Jaksa Agung Suprapto dan Jl Ahmad Nadjamudin. Ini jadi jalan alternatif bagi warga yang akan dan pulang dari Pasar Sentral Kota Gorontalo

Juga merupakan jalan alternatif untuk pengendara yang tidak ingin terjebak macet di Jl Agusalim ataupun Jl Sudirman. 

Wahid Usman (32) pengendara becak bermotor (bentor) yang melintasi jalan tersebut, turut berkomentar. Menurutnya kondisi jalan seperti itu sangat berbahaya.

Sebab, serapan yang rendah menyebabkan jalan itu kerap tergenang air. Genangan bisa berlangsung berhari-hari bahkan berminggu-minggu. 

Ini menyebabkan visibilitas terhadap jalan ini berkurang. Pengendara tak akan tahu kedalaman lubang tersebut.  

"Siksa sekali mau lewat sini, ada air bagini tidak mo dapa tau ini lubang dalam atau tidak, bentor saya bahkan sempat kandas kalo ada penumpang,” tuturnya singkat. 

Senada dengan Wahid, Sulastri Piu (28) turut mengeluhkan jalan tersebut, terlebih saat melintasi malam hari. 

Kurangnya penerangan yang kurang menyebabkan kendaraan sulit melintas. Siang hari saja sulit, apalagi malam kata Sulastri. 

"Saya justru malam malam sempat jatuh di situ itu, itu lubang besar kira ini bo biasa, ternyata dalam," kata Sulastri.

Saat didatangi, lubang di Jl Siswa cukup besar. Air hujan yang tergenang, sulit kering karena serapan maupun aliran air yang tidak ada. Satu-satunya harapan air mengiring adalah sinar matahari. 

“Tinggal berharap di penguapan ini air mengering. Tanpa itu, sulit.” tegas pengendara bentor, Asmin Into, singkat. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved