PLN Gorontalo
Ajak Masyarakat Beralih ke Listrik Pintar, PLN ULP Telaga: Banyak Manfaat
Baru-baru ini, sosialisasi penggunaan listrik pintar itu disosialisasikan oleh PLN ULP Telaga kepada warga Bongoime, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo
Penulis: Husnul Puhi |
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Masyarakat di lingkup PLN ULP Telaga, yakni wilayah Kota Gorontalo dan Bone Bolango, diajak untuk beralih ke Listrik Pintar.
Rama Perdana, Manager PLN ULP Telaga menerangkan, manfaat dari penggunaan meter prabayar adalah tidak memiliki denda keterlambatan pembayaran.
"(Jadi) Tergantung dari pemakaian dan kebutuhan pelanggan," ungkap Rama saat dihubungi TribunGorontalo.com via telepon seluler, Senin (19/9/2022).
Baru-baru ini, sosialisasi penggunaan listrik pintar itu disosialisasikan oleh PLN ULP Telaga kepada warga Bongoime, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Rama yang hadir langsung dalam sosialisasi itu menjelaskan, bahwa memang satu dari banyak keunggulan listrik pintar adalah, penggunaannya harus bayar terlebih dahulu, lalu bisa digunakan.
"Meteran ini kalau tidak bayar terlebih dahulu, listriknya bisa mati secara otomatis," lanjut Rama.
Sebetulnya penamaan listrik pintar tidak hanya merujuk pada teknologi meteran listrik, namun juga pada pengguna yang pintar memanfaatkan listrik.
"Bukan (hanya) meteran listriknya yang pintar, tetapi user-nya yang pintar," kata Rama.
Diketahui memang, saat ini pihak PLN ULP Telaga tengah gencar menyosialisasikan manfaat listrik pintar ke perdesaan. Terutama di desa yang penggunaan listrik pintar masih minim.
Meski begitu, ajakan untuk beralih ke listrik pintar dilakukan dengan persuasif. Tidak ada paksaan menurut Rama.
Pihaknya hanya sekadar mengimbau dan memberi pengertian serta pengetahuan perbedaan kedua sistem kelistrikan tersebut. Agar masyarakat mengerti dan menentukan pilihannya sendiri.
"Secara presentasi sudah banyak yang menggunakan meter prabayar (listrik pintar)," imbuh Rama.
Listrik Pintar adalah layanan listrik prabayar yang memungkinkan pelanggan mengendalikan sendiri penggunaan listriknya sesuai kebutuhan dan kemampuan.
Seperti halnya pulsa isi ulang pada telepon seluler, pada sistem listrik pintar, pelanggan terlebih dahulu membeli pulsa (voucher/token) listrik isi ulang melalui gerai ATM sejumlah bank atau melalui loket-loket pembayaran tagihan listrik online.
Token atau pulsa listrik yang terdiri dari 20 digit angka ini dimasukkan (diinput) ke dalam kWh Meter khusus yang disebut Meter Prabayar (MPB).
Layar MPB akan menyajikan sejumlah informasi penting yang langsung bisa diketahui dan dibaca oleh pelanggan terkait dengan penggunaan listriknya, seperti :
- Informasi jumlah energi listrik (kWH) yang dimasukkan (diinput).
- Jumlah energi listrik (kWH) yang sudah terpakai selama ini
- Jumlah energi listrik yang sedang terpakai saat ini (real time).
- Jumlah energi listrik yang masih tersisa.
Persediaan kWh tersebut bisa ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Jika energi listrik yang tersimpan di MPB sudah hampir habis, maka MPB akan memberikan sinyal awal agar segera dilakukan pengisian ulang.
Dengan demikian, pelanggan dapat mengetahui secara persis dan real time penggunaan listrik di rumah setiap saat dan kapan saja.
Pelanggan juga dapat mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal dan jumlah pembelian listrik. adv(*)