Kreativitas Mahasiswa Gorontalo
Mahasiswa Gorontalo Sulap Eceng Gondok Danau Limboto Jadi Pasta Gigi
Nurmarila Luadu memberi nama pasta gigi buatan kelompoknya dengan label EC-Dent. Diklaim memiliki keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki produk lai
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Tanaman Eceng gondok di Danau Limboto, Gorontalo disulap jadi pasta gigi.
Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) memproduksi pasta gigi dari tanaman hama ini di Laboratorium kampus.
Nurmarila Luadu memberi nama pasta gigi buatan kelompoknya dengan label EC-Dent. Diklaim memiliki keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki produk lain.
Secara teknis, pembuatan pasta dilakukan dengan mengekstraksi etanol yang terkandung dalam eceng gondok.
Etanol lalu dicampur Na CMC, Sorbitol, Menthol, Natrium benzoat, Sodium Lauryl Sulfate, Sodium Saccharin, Calcium Carbonat, Etanol 95 persen, dan Air suling.
“Dalam proses produksi 500 gram eceng gondok yang diolah dapat menghasilkan 1 produk pasta gigi,” ungkap Nurmarila dikutip dari laman resmi UNG, Selasa (13/9/2022).
Kata dia, Eceng gondok dibersihkan terlebih dahulu dengan air mengalir. Lalu disemprot alkohol kadar 70 persen. Lalu dikeringkan selama beberapa hari.
“Setelah itu dilakukan pembuatan ekstrak daun enceng gondok, kemudian diolah untuk pembuatan pasta gigi dengan Na-CMC didispersikan dalam air suling.” jelasnya.
Pasta gigi bernama EC-Dent ini diklaim sebagai antibakteri dan antiinflamasi pada mulut dan gigi.
“Produk sudah kami jual dalam kemasan standing pouch dengan harga yang cukup terjangkau yakni Rp. 20.000,” pungkas Nurmarila Luadu.
Pembuatan pasta gigi dari Eceng gondok ini melalui Program Kreativitas Mahasiswa – Kewirausahaan (PKM-K).
Eceng gondok sebetulnya selama ini dianggap sebagai hama di Danau Limboto. Pemerintah bahkan mengucurkan dana miliaran rupiah demi menyingkirkan tanaman ini dari Danau Limboto.
Namun dibalik kehadirannya yang mereshkan, jika dimanfaatkan, Eceng gondok memiliki nilai ekonomi.
Oleh para pengrajin di pesisir Danau Limboto misalnya. Eceng gondok dikeringkan lalu dirajut jadi berbagai pengganti perabotan. (*)