Yahya Ahmad Kayuh Sepeda 11 Km untuk Jualan Sapu Lidi

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Menuju siang, matahari Gorontalo semakin terik. Namun itu bukan masalah untuk Yahya Ahmad. 

Pria 68 tahun itu tetap mengayuh sepeda. Tak peduli jika harus mengayuh hingga 11 kilometer dari jl Cempaka, Desa Dutohe, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango Bolango. 

Tujuan Yahya ke ibu kota Gorontalo, Kota Gorontalo. Ia menjual sapu lidi. Lagi-lagi, demi dapur tetap mengepul. 

Yahya Ahmad kerap disapa Pali Nune. Mengaku berjualan sapu lidi sejak usia 20 tahun.

Artinya, dua tahun lagi ia genap berjualan sapu lidi selama 50 tahun. 

Saban hari, Yahya Ahmad berkeliling jualan sapu lidi dari Kabila, hingga ke Talaga. Sebelum memiliki sepeda, ia berjalan kaki. 

"Saat muda saya menjual sapu ini dengan cara dipikul sambil berjalan kaki," tuturnya. 

Meski begitu, Yahya bersyukur, bisa menghidupi istri dan dua anak dari jualannya tersebut. 

Dua anaknya bahkan kini sudah menikah. Memiliki keluarga masing-masing. Ia pun tak mau merepotkan dua anaknya.

"Tidak mungkin untuk hidup sehari-hari harus membebankan mereka, alhamdulillah jualan sapu ini bisa menghidupi keluarga," tuturnya.

Tribun Gorontalo menemui Yahya Ahmad di bahu Jl Jenderal Sudirman, Jumat (2/9/2022). Ini adalah tempat Yahya mangkal. 

Pria lanjut usia itu, santai duduk, menunggu pembeli. 

Hari ini, ia bawa 30 ujung sapu lidi. Berharap, semuanya laku. Dari pagi ia jajakan. Subuh, ia sudah berangkat dari rumah. 

“Setelah salat subuh saya mulai jalan, pulangnya biasa malam pukul 21.00 Wita, tergantung jika sapu laris cepat,” cerita Yahya. 

Ia mungkin cepat pulang, tetapi kalau tidak, tentunya harus jualan hingga malam hari.