Aborsi di Gorontalo
Breaking News: Malu Hamil, Wanita Asal Morowali Gugurkan Kandungannya di Gorontalo
Cara wanita usia 29 tahun itu cukup ekstem. Ia minum pil demi janin usia 6 bulan di perutnya, gugur.
Penulis: Redaksi |
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Seorang wanita berinisial LY warga Morowali, Sulawesi Tengah, menggugurkan kandungan di kosannya di Kota Gorontalo.
Cara wanita usia 29 tahun itu cukup ekstrem. Ia minum pil demi janin usia 6 bulan di perutnya, gugur.
Otoritas Polres Gorontalo Kota ketika dikonfirmasi menjelaskan, LY menggugurkan kandungannya pada Senin 29 Agustus 2022.
Kepolisian mengendus tindakan aborsi LY itu, dari laporan masyarakat sekitar kosan Kelurahan Tomulabutao Selatan, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo.
Ketika digrebek, janin usia 6 bulan LY belum dikubur. Hanya dibuang di tong sampah.
Kasat Reskrim Iptu Mohammad Nauval Seno menyebut, motif LY tega menggugurkan janin yang dikandungnya, karena takut dan malu.
“Janin sudah dilakukan visum,selanjutnya LY dilakukan pemeriksaan dan untuk janin sudah dikebumikan,” tutup Iptu Nauval.
Menurut otoritas Polres Gorontalo Kota, LY sebelumnya warga asli Gorontalo.
Namun karena pernah bermukim di Morowali, kini ia tercatat sebagai warga Morowali.
Kepolisian tak mengungkap apa pekerjaan LY, kemungkinan ia pekerja lepas.
Menurut Dr Dany dari Alodokter, melakukan aborsi memiliki efek samping dan berbahaya.
“Melakukan aborsi dapat menyebabkan bahaya seperti terjadinya rasa nyeri yang sangat hebat ( terutama jika usia kandungan sudah menginjak 6 bulan),” kata Dany, Rabu (31/8/2022).
Sejumlah efek samping kata Dany di antaranya infeksi, kerusakan rahim, hingga dapat menyebabkan terjadinya perdaarahan.
Perdarahan yang hebat dapat menyebabkan pelaku kekurangan darah, dan dapat menyebabkan kematian.
Secara teknis mengaborsi dengan memberi obat adalah tindakan menghalangi hormon progesteron, sehingga lapisan rahim menipis.
Hal ini menyebabkan janin tidak dapat melekat dan tumbuh di dinding rahim. Efek obat yang digunakan untuk aborsi juga akan menyebabkan rahim berkontraksi, sehingga embrio atau jaringan janin akan dikeluarkan melalui vagina. (*)