Mahasiswa UNG Buat Alat Pemurnian Air untuk Masyarakat Tanjung Keramat

Model alat pemurnian air yang dibuat oleh mahasiswa Fakultas Teknik UNG dalam program pengabdian masyarakat di Kelurahan Tanjung Keramat.

TribunGorontalo.com/Agung
Model alat pemurni air laut yang dibuat oleh mahasiswa Fakultas Teknik UNG dalam program pengabdian masyarakat di Kelurahan Tanjung Keramat. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) berupaya mengakhiri krisis air bersih di Kelurahan Tanjung Keramat, Kecamatan Hulonthalang, Kota Gorontalo. 

Caranya, dalam program PKM ini, mahasiswa dari Fakultas Teknik UNG itu menciptakan alat pemurni air laut. Diketahui, Tanjung Keramat merupakan kelurahan pesisir di Kota Gorontalo, sehingga air laut tentu berlimpah di sana. 

Namun karena mengalami krisis air bersih, sehingga air laut yang berlimpah di Tanjung Keramat itu, akan dimurnikan dengan alat agar bisa dipakai untuk minum dan hal lainnya.

Alat pemurni air laut itu sebetulnya sudah dibuat mahasiswa melalui program kreativitas tersebut. Lalu selanjutnya, alat ini disosialisasikan kepada masyarakat Tanjung Kramat pada Minggu (14/8/2022).

Tampak sejumlah masyarakat Tanjung Keramat yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna, serius mengikuti sosialisasi tersebut. 

Juga hadir anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Tanjung Keramat.

Kegiatan sosialisasi alat pemurni air laut di Kelurahan Tanjung Keramat, Kota Gorontalo. Sosialisasi alat yang dibuat oleh Fakultas Teknik UNG ini diikuti oleh masyarakat.
Kegiatan sosialisasi alat pemurni air laut di Kelurahan Tanjung Keramat, Kota Gorontalo. Sosialisasi alat yang dibuat oleh Fakultas Teknik UNG ini diikuti oleh masyarakat. (TribunGorontalo.com/Agung)

Ketua tim PKM, Andika Linggile (21)  menyebut sosialisasi alat pemurni air laut penting agar masyarakat bisa memperbanyak alat tersebut. 

Alat itu kata dia hasil rancangan mahasiswa Teknik Arsitek dan Elektro UNG. Secara teknis, air laut akan difilter dan didestilasi, sehingga bisa dipakai untuk berbagai keperluan. 

“Sebelumnya memang kita sudah mengadakan sosialisasi dengan masyarakat, dosen, dan dari kami Tim PKM PM sendiri sebagai pengantar awal, dan setelah ini kita juga akan melakukan demo terkait perakitan alat filter dan destilasi,” kata Andika.

Alat filter yang digunakan hanya dari bahan bahan mudah didapatkan seperti ijuk, pecahan keramik, arang karbon, pasir, dan kerikil.

Sedangkan untuk alat destilasi cukup menggunakan rangka hollow kaca, kompor, kipas pemanas, panci, dan Aluminium Composite Panel (ACP).

“Filter itu gunanya untuk memfilter air laut kemudian hasil air yang difilter disalurkan ke bagian alat destilasi untuk diuapkan, dari hasil uapan tersebut air tawar dan bersih siap untuk dipakai,” tambah Andika.

Para karang taruna pun akan dibimbing sehingga bisa membuat sendiri alat tersebut, dan menjadi mitra untuk jangka panjang

“Kami akan mengajarkan pembuatan alat dari awal hingga akhir. Agar ke depan ada inovasi baru atau pengembanganya dari karang taruna. Kami pun melengkapi buku pendoman untuk mitra, untuk membimbing mereka membuat sendiri,” tambah Andika.

Tidak sendiri, mahasiswa dalam program itu didampingi oleh dosen Niniek Pratiwi dan Arlan Kaharu. Keduanya adalah dosen pendamping teknis lapangan terkait perakitan alat filter dan destilasi oleh mahasiswa PKM PM. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved