Gerindra Gorontalo
Tambahan 'Amunisi' Kader Gerindra Termasuk Gorontalo, Survei SPP: Prabowo Capres Terunggul
Jajak pendapat terakhir menempatkan Prabowo Subianto sebagai capres terunggul. Hasil itu tentu menjadi 'amunisi' tambahan bagi Gerindra Gorontalo.
TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Jajak pendapat terakhir Suara Politik Publik (SPP) menempatkan Prabowo Subianto sebagai capres terunggul. Hasil itu tentu menjadi 'amunisi' tambahan bagi kader Partai Gerindra termasuk di Gorontalo.
Sebelumnya kader Gerindra Gorontalo menjagokan Prabowo sebagai capres 2024. Publik Indonesia pun menunggu pengumuman resmi capres dari Gerindra saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Bogor pada 30 Juli 2022.
Partai Gerindra Gorontalo kukuh usung Prabowo sebagai capres. Demikian pendapat Ketua OKK DPD Partai Gerindra Provinsi Gorontalo Bilyarto Lahay saat diwawancarai TribunGorontalo.com melalui sambungan seluler belum lama ini. "Kita tertap fokus untuk menjagokan dan memenangkan bapak (Prabowo)," ungkap Bilyarto.
Lembaga survei SPP merilis hasil survei terbaru mereka terkait pilihan publik di Pilpres 2024, Minggu 24 Juli.
Tingkat keterpilihan Prabowo masih paling tinggi dibandingkan dengan kandidat lainnya. Figur Prabowo menjadi vote getters (pendulang suara) Partai Gerindra di Pemilihan Umum Legislatif 2024.
Dalam jajak pendapat ini, publik disodorkan 10 tokoh yang kini jadi figur parpol atau figur yang sekadar memiliki kedekatan dengan parpol. Ke-10 tokoh itu adalag Prabowo, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno, Muhaimin Iskandar, dan Erick Tohir.
1) 28,7 persen Prabowo Subianto
2) 20,5 persen Ganjar Pranowo
3) 13,9 persen Anies Baswedan
4) 5,75 persen Ridwan Kamil
5) 3,45 persen AHY
6) 3,3 persen Sandiaga Uno
7) 2,44 persen Puan Maharani
8) 1,47 persen Erick Thohir
9) 1,2 persen Muhaimin Iskandar
10) 0.47 persen Airlangga Hartarto
- 18,82 persen tidak tahu/tidak jawab/rahasia/belum menentukan pilihan
Direktur Eksekutif Suara Politik Publik (SPP) Asrudin Azwar dalam keterangannya, Senin (25/7/2022), meski Pemilu masih kurang dua tahun lagi, partai-partai politik segera disibukkan mencari figur-figur yang potensial untuk dimajukan sebagai Capres.
"Kasak-kusuk parpol dalam menggalang dukungan dengan membentuk poros koalisi pun sudah mulai dibuat untuk menghadapi pemilihan umum (Pemilu) dan Pilpres 2024," katanya.
"Selain PT (presidential threshold atau ambang batas mencalonkan presiden 20 persen), parpol-parpol juga menjadikan tingkat ketertarikan publik terhadap figur politik (elektabilitas) sebagai tolok ukur terpenting dalam menentukan Capres-nya. Semakin tinggi nilai elektabilitas yang dimiliki seorang figur politik, semakin tinggi pula kemungkinan ia dipilih oleh publik dalam pemilihan umum," kata dia.
Berdasarkan survei yang mereka rilis, SPP menyimpulkan bahwa Prabowo berpeluang besar menjadi capres potensial yang mungkin akan diperebutkan oleh sejumlah parpol.
Kesimpulan ini tentu saja beralasan. Selain karena sudah mengantongi angka mayoritas dari sisi elektabilitas (pilihan publik), Prabowo juga sudah pasti dicalonkan oleh partainya Gerindra.
Sementara itu, capres-capres lain pilihan publik yang elektabilitas-nya masih di bawah Prabowo belum juga memiliki kepastian dukungan resmi dari parpol manapun.
"Ganjar, misalnya, sebagai pesaing terberat Prabowo hingga kini belum juga resmi mengantongi dukungan Parpol, bahkan dari partainya sendiri: PDIP. Ia kini dalam posisi yang sangat dilematis. Satu sisi, PDIP terlihat enggan untuk mencalonkan dirinya, sisi lain ia tidak mungkin menerima pinangan dari partai lain (NasDem) kecuali memutuskan untuk menjadi kutu loncat," katanya.
"Pun demikian dengan Anies. Meski Anies dimasukkan dalam daftar capres potensial pilihan Nasdem, namun hingga kini namanya belum resmi diumumkan."
Tantangannya, menurut Asrudin, tinggal bagaimana Gerindra cerdik dalam melakukan komunikasi politik untuk menjaring dukungan dari parpol lain agar memenuhi kuota 20 persen dan bahkan lebih.
Jika skenario politik ini berhasil dimainkan oleh Gerindra dengan baik, jalan Prabowo menuju kursi kekuasaan pada 2024 mendatang berada di atas angin.
SPP juga mencari tahu kekuatan parpol-parpol dari sisi pilihan publik. Setelah melakukan survei selama 10 hari, SPP menemukan bahwa terdapat efek bola salju yang diterima oleh Gerindra.
- Gerindra 14,02 persen (12,57 persen Pileg 2019)
- PDIP 18,25 persen (19,33 Pileg 2019)
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Survei Terbaru SPP: Gerindra Tempel PDIP, Elektabilitas Prabowo Masih Teratas