Capres 2024
Perang 'Cebong dan Kampret' Jilid II Untungkan Prabowo daripada Ganjar-Anies
Perang 'cebong dan kampret' jilid II untungkan Prabowo Subianto. Menteri Pertahanan itu mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Perang 'cebong dan kampret' jilid II untungkan Prabowo Subianto. Menteri Pertahanan itu mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan pada survei cepres terbaru.
Jika head to head, Prabowo 62,1 persen versus Ganjar 34,3 persen dan Prabowo 61,5 persen versus Anies 35,8 persen. Keunggulan Prabowo lantaran perang 'cebong dan kampret' jilid II terus ramai belakangan ini.
Analis politik dari Indonesia Polling Stations (IPS) Ganjar diasosiasikan pada kelompok cebong sedangkan Anies untuk kelompok kampret. Perang di dunia maya ini membawa keuntungan bagi Prabowo.
Simulasi head to head:
- Prabowo 46,6 persen vs Ganjar 28,2 persen vs Anies 25,2 persen
- Prabowo 62,1 persen vs Ganjar 34,4 persen
- Prabowo 61,5 persen vs Anies 35,8 persen
- Ganjar 44 persen vs Anies 42 persen
Elektabilitas Capres 2024:
Prabowo Subianto 29,8 persen
Ganjar Pranowo 20,6 persen
Anies Baswedan 16,8 persen
Sandiaga Uno 6,8 persen
Ridwan Kamil 6,2 persen
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 3,8 persen
Dedi Mulyadi 2,8 persen
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2,4 persen
Erick Thohir 2,0 persen
Moeldoko 1,8 persen
Mahfud MD 0,8 persen
Gatot Nurmantyo 0,8 persen
Airlangga Hartarto 0,6 persen
La Nyalla Mattalitti 0,6 persen
Muhaimin Iskandar 0,6 persen
Puan Maharani 0,6 persen
Undecided 3,0 persen
Ketika IPS membuat simulasi mempertemukan head to head Prabowo dengan Ganjar, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut melesat jauh.
Begitu pula ketika dibuat simulasi Pilpres 2024 hanya diikuti oleh dua capres, Prabowo dan Anies.
Dikutip dari kompastv, Menurut analisis IPS Alfin Sugianto, semakin menguatnya dukungan terhadap Prabowo Subianto akhir-akhir ini cukup dapat dipahami, selain faktor kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
Kemudian pertarungan yang semakin sengit antara para pendukung Ganjar dan pendukung Anies justru menguntungkan posisi Prabowo.
Pertarungan para pendukung Ganjar dan Anies di media sosial dinilai begitu keras, sehingga telah mengingatkan kembali memori publik mengenai perseteruan antara kubu 'kampret' dan 'cebong' pada Pilpres 2019.
"Pertarungan para pendukung Ganjar dan Anies di media sosial belakangan ini begitu keras, sehingga telah mengingatkan kembali memori publik mengenai perseteruan antara kubu kampret dan cebong pada Pilpres 2019," ungkap Alfin.
Ia menilai intensitas pendukung Anies dan Ganjar justru membuat sebagian masyarakat takut memberikan dukungan kepada dua tokoh muda itu.
"Publik mengalihkan perhatiannya pada tokoh lain yang dinilai resistensinya oleh kelompok lain tidak terlalu besar. Nama Prabowo pun menjadi alternatif," pungkasnya.
Survei ini dilakukan tanggal 13-23 Juni 2022 di 34 provinsi dengan jumlah sampel sebesar 1.220 responden. Populasi responden adalah WNI minimal berusia 17 tahun.
Sementara, margin of error kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Sedangkan, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability dengan teknik acak bertingkat (multistage random sampling). (*)