Mengakhiri Politik Identitas di Pilpres, Zulhas Jelaskan Tujuan Bentuk KIB 

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memiliki tujuan untuk menghilangkan politik identitas di Pilpres 2024.

Editor: Lodie Tombeg
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) menghadiri silaturahmi akbar dan pembekalan untuk bakal calon legislatif (bacaleg) DPR RI periode 2024-2029, di Kantor DPP PAN, kawasan Pejaten, Pancoran, Jakarta, Minggu (5/6/2022). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memiliki tujuan untuk menghilangkan politik identitas di Pilpres 2024.

Demikian dikatakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

Apalagi, kata Zulhas, pertarungan politik sebelumnya cenderung keras dalam Pilkada hingga Pilpres. Sehingga, melahirkan gejala polarisasi di masyarakat.

Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Zulhas saat acara Silahturahmi Nasional KIB di Plataran Jakarta, Sabtu (4/6/2022) malam.

"Pilpres melahirkan gejala polarisasi yang harus kita segera akhiri bersama-sama," kata Zulhas.

Zulhas menambahkan, bahwa KIB merupakan koalisi yang religius. Dimana, tujuanannya untuk menghilangkan politik. Hal itu pula yang akhirnya membuat Partai Golkar-PPP-PAN membuat kesepahaman.

"Kita adalah koalisi religius, baik muslim tradisional maupun modern. Itu yang akan kita dorong, itu yang membuat kita menandatangani kesepahaman," terangnya.

Zulhan menambahkan, KIB mendorong munculnya tiga pasangan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Kita mendorong agar sekurang-kurangnya ada tiga calon ada pada pilpres mendatang," kata Zulkifli Hasan.

Sementara, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons soal pertanyaan banyak pihak yang menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dibentuk terlalu dini.

Airlangga menegaskan, bahwa membangun politik persatuan harus dimulai dari sedini mungkin. Dimana, kesepahaman dan chemistry antar parpol koalisi harus dibanhun jauh-jauh hari.

"(membangun koalisi lebih awal) kita lakukan agar kita dapat melangkah kedepan dengan satu irama, satu frekuensi yang sama, serta sejalan dalam membangun kemajuan bangsa dan masyarakat Indonesia" kata Airlangga.

Airlangga juga mengatakan, bahwa membangun koalisi tidak bisa dilakukan dalam suasana keterpaksaan atau keterdesakan.

"Membangun kebersamaan politik harus dimulai dengan silaturahmi dan komunikasi yang intesif seperti yang kita lakukan pada malam hari ini," terang Airlangga.

Ketua Umum PAN Disarankan Percaya Diri Jadi Kandidat

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan tanggapi santai ihwal dirinya disebut oleh Direktur Eksekutif Indonesia Politic Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah harus lebih percaya diri untuk jadi kandidat capres 2024.

"Yang jelas PAN terus bekerja keras. Kita fokus pemenangan pemilu. KIB memulai tradisi baru dalam politik Indonesia, menggerakkan politik gagasan. Soal capres-cawapres, belum. Tapi Pak Airlangga layak dicalonkan, Pak Harso layak, tentu Ketum PAN juga bisa," Zulkifli menanggapi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (/5/6/2022).

Sebelumnya, IPO menyebut peningkatan elektabilitas PAN usai suksesnya digelar Koalisi Indonesi Bersatu (KIB) jadi momentum PAN ke depannya.

Terpotret dalam hasil survei terakhir yang dilakukan IPO diselenggarakan 15 Mei-30 Juni, PAN mengalami penguatan elektabilitas sebesar 4,9 persen. PAN tercatat lebih unggul dari mitra koalisinya PPP yang hanya mendapatkan tingkat keterpilihan sebesar 2,4 persen.

“Situasi ini seharusnya membuat Zulhas atau PAN lebih percaya diri untuk menentukan tokoh utama di kandidasi Pilpres 2024," jelas Dedi.

Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Hatta Rajasa juga menambahkan hal senada, ia sebut ketum partai harus percaya diri maju sebagai kandidat capres atau cawapres.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya di acara Silturahmi Akbar Bacaleg PAN se-Indonesia di kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (5/6/2022).

“Ketua Umum harus percaya diri maju dalam pilpres mendatang. Ketum Zulhas harus kita dorong maju jadi capres atau cawapres. Dulu saya juga begitu saat memimpin partai. Soal nanti bagaimana, kita berjuang dulu sampai batas maksimal," ujar Hatta.

Diberitakan sebelumnha, tiga ketua umum partai politik yang tergabung dalam KIB meneken nota kesepahaman terkait dibentuknya KIB di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022).

Ketiga ketua umum partai politik itu yakni, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum PPP Suharso Monoarfa.

Ketum PAN Zulkifli Hasan tak menepis jika capres mendatang justru bisa hadir dari pihak eksternal KIB. Ia sempat singgung dua nama gubernur yang saat ini masih memimpin.

Oleh sebab itu siapapun yang memenuhi kriteria KIB, menurut Zulkifli, memiliki kesempatan untuk bergabung. Termasuk, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Zulhas Tegaskan Salah Satu Tujuan KIB Mengakhiri Politik Identitas di Pilpres

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved