Pengemis Kaya Gorontalo
Lutfi Sosok Ayah Anak Satu, Enggan Mengenakan Pakaian Bersih
Menekuni profesi pengemis dalam 15 tahun, membuat Lutfi Haryono harus berpindah-pindah tempat tinggal (Nomaden).
TRIBUNGORONTALO.COM - Menekuni profesi pengemis dalam 15 tahun, membuat Lutfi Haryono harus berpindah-pindah tempat tinggal (Nomaden).
Lutfi yang viral dikenal sebagai pengemis kaya, memilih untuk tinggal di jalanan, bahkan menyusuri mesjid untuk Ia bermalam.
Setahun tinggal di rumah Ibu kandungnya, yang berlokasi di Kelurahan Ipilo Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo itu, kerap melakukan hal-hal aneh yang tak wajar.
Menurut pengakuan Kakak Kandungnya, Lutfi merasa betah tinggal di kamarnya di lantai dua meski tanpa penerangan cahaya lampu. Bahkan dirinya sering berjalan di teras kamar tanpa mengenakan pakaian.
Kata Endang, adiknya itu sering makan di dalam kamarnya yang gelap, bahkan makanan yang ia simpan hingga basi itu tetap dimakannya. Banyak pula biskuit yang ia sembunyikan di dalam kamar.
Kamar itu kotor sekali, sebelum dia tinggal dikamar itu ruangannya cukup bersih. Namun setelah dirinya menempati kamar itu bisa dikatakan sangatlah kotor. Karena Lutfi enggan mengenakan pakaian bersih.
"Baju yang dipakainya tak mau di cuci, ia senang mengenakan pakaian kotor. Bahkan cat di dinding kamarnya itu sudah seperti apa, sebab setelah makan ia senang menyeka sisa makanan di tangannya pada dinding kamar, " tutur Endang.
Karena risih melihat perilakunya seperti itu, Kakaknya kadang pakaian yang sering digunakannya dibuang ke tong sampah. Walau disediakan baju bersih, tetap ia mencari pakaian yang telah di buang.
"Sarungnya saja selama ia tinggal disini tidak pernah di cuci, bahkan sarung bantalnya tidak tahu sudah warna apa. Hingga belatung di dalam kamar pun berhamburan, akibat makanan yang disimpannya hingga membusuk, " jelas Endang.
Selain senang dengan pakaian kotor, Lutfi juga enggan bertegur sapa dengan siapapun, termasuk orang di dalam rumah.
"Serasa di dalam rumah ini tidak ada dia, sebab tegur sapa kepada keluarga itu tidak pernah sama sekali ia lakukan," ucapnya.
Dia juga mengungkapkan, Lutfi orangnya pelit kepada siapa saja, termasuk orang di dalam rumah. Bahkan saat lebaran idul adha, saat pulang ke rumah terlihat dirinya membawa potongan daging sapi.
Endang mengungkapkan, saat adiknya itu hendak istirahat, daging sapi itu disimpannya di lemari es. Tetapi ketika pergi mengemis, daging itu dibawa bersamanya. Begitulah seterusnya hingga daging sapi itu membusuk.
"Kami tak tahu jelas apa yang dialaminya, kalau di ajak bicara terkadang juga layaknya orang waras. Tapi terkadang ketika di kamar ia senang bicara sendiri. Dirinya punya HP tapi tidak ada kartunya, namun ketika tengah malam sering kami dengar seolah lagi menelfon, " ungkapnya.
Jika tidak bepergian mengemis, lanjut dia, dirinya sering duduk di teras kamar dan menghadap ke depan pintu kamarnya, dengan mengenakan sarung biru itu. Entah apa yang dilakukannya, keluarganya pun tak mengerti tingkah lakunya tersebut.
Dari kesehariannya, Lutfi tidak bisa dilarang untuk mengemis, setelah viralnya dia, dengan surat pernyataan tidak mengulangi lagi perbuatannya, toh juga tetap dilakukannya esok hari.
"Jangankan pihak kelurahan, kami sebagai keluarganya saja sering melarangnya untuk mengemis, tapi setelah dimarahi bahkan di pukuli untuk tidak mengemis lagi, dirinya tetap mengemis, jadi tidak ada guna melarangnya, saat itu sadar 5 menit kemudian pasti hilang lagi dan pasti sudah ngemis lagi, " tandasnya
Kata Endang kurang cara apa yang dilakukan keluarga untuk melarangnya mengemis, bahkan proposal yang sering dibawanya itu dibakar. Tetapi Jepang sehari, setelah pembakaran proposal, pasti dia pulang rumah itu sudah menenteng proposal lagi.
"Kata dia, proposal itu ia dapatkan di Kecamatan telaga, Kabupaten Gorontalo, tapi kami tak tau jelas di telaga dibagian mana itu lokasi, intinya untuk larangan itu sudah kesekian kalinya tapi mau bagaimana juga tetap di lakukannya, yah kami biarkan saja selagi dia tidak melakukan hal-hal yang negatif seperti memaksa dan mmencuri, " tuturnya.
Sehari setelah viral, dia turun lagi mengemis tetapi orang-orang mengusirnya. "Saya lebih sepakat jika dia datang meminta-minta bagusnya di usir biar dia sadar diri juga, " tutupnya. (*)