Proyek Kanal Banjir Tanggidaa

Sekadar Informasi, Kontraktor Proyek Kanal Banjir Tanggidaa Gorontalo Pernah Diperiksa KPK

Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri, menyebut dugaan markup pembangunan senilai kontrak (addendum) Rp 9,0 Miliar ini merujuk laporan BPK

TribunGorontalo.com
Pencanangan Kanal Tanggidaa oleh Penjagub Gorontalo, Rabu (18/5/2022). 

TRIBUN-GORONTALO.COM, KOTA TIMUR - Pengerjaan proyek Kanal Banjir Tanggidaa, di  Kota Gorontalo, Minggu (29/5/2022) ini,  memasuki pekan kedua, sejak seremoni pemecahan kendi pada belalai excavator oleh Pj Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer, Rabu (18/5/2022) lalu.

Tahap pertama  proyeke senilai Rp 33 Miliar plus pompa air Rp 16 Miliar ini dimulai dengan penebangan pohon sepanjang 1,7 km di bantaran kanal banjir di Jl HOS Cokroaminito.

Proyek dijadwal rampung antara akhir September dan awal Oktober 2022.

Warga dan pelaku usaha sekitar proyek berharap penyelesaian proyek tepet waktu, sehingga masuk musim hujan, Oktober 2022 bisa berfungsi.

Proyek dijadwal rampung antara akhir September dan awal Oktober 2022. Ini periode awal puncak musim hujan di utara Sulawesi.

Ini periode awal puncak musim hujan di utara Sulawesi.

Proyek APBD senilai Rp33,01 Miliar ini dari pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Proyek ini akan melewati tiga kelurahan di Kota Timur; Heledulaa Selatan, Heledulaa Utara, dan Ipilo.
Proyek normalisasi kanal sepanjang 1,7 km.

Kadis Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat (PUPR) Provinsi Gorontalo Handoyo Sugiharto menjelaskan, proyek nantinya jadi pengurai air bah di 5 titik banjir di ibukota kota provinsi berpenduduk 1,3 juta jiwa ini.

Kontraktornya adalah PT Multi Global Konstrindo.

Sekadar informasi, ternyata manajemen perusahaan jasa konstruksi skala medium asal Makassar, Sulawesi Selatan ini, awal tahun lalu, berkasus hukum.

Pemenang tender proyek ini adalah PT Multi Global Konstrindo.

Kontraktor kualifikasi medium ini beralamat di Jl Nuri, Mariso Makassar, Sulsel.

Data himpunan Tribun, manajemen perusahaan jasa konstruksi ini, medio Februari 2022 lalu, sempat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam proyek konstruksi gedung DPRD Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Kasus ini diperiksa KPK adalah pemanfaatan anggaran proyek tahap I tahun 2016.

Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri, menyebut dugaan markup pembangunan senilai kontrak (addendum) Rp 9,0 Miliar ini merujuk laporan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), ada dugaan kerugian negara sebesar Rp 8 Miliar.

Baca Berita: KPK Ambil Alih Penangan Kasus Dugaan Korupsi Gedung DPRD Morowali Utara

Di laman informasi perusahaan jasa konstruksi nasional IndoKontraktor  Pt Multi Global Konstrindo, sudah mengerjaka 40 proyek negaraz Tahun 2006 mengerjakan proyek pemiharaan jalan nasional Makassar-Maros.

Tahun 2015, perusahaan levaransir ini juga Pembangunan Gedung IGD RSUD DR Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo Tahap I mulai 31 Juli 2015 hingga 4 December 2015.

Nomor registrasi proyek di LPSE ini asalah No SPK 050/RSUD-HAH/PSPGRS/88/VII/2015 demgan nilai proyek Rp.41,3 Miliar.

Tahun 2020, perusahaan ini juga Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM Sigar Penjalin untuk Kawasan Gili Air Kab. Lombok Utara senilai Rp35,06 M. (*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved