'Koalisi Dini' Golkar-PAN-PPP, Begini Tanggapan Sekjen PDIP

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespons terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Golkar-PAN-PPP.

Editor: Lodie Tombeg
Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai Senam Sicita di Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (20/5/2022). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespons terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Golkar-PAN-PPP.

Menurut Hasto, munculnya KIB diharapkan tidak mengganggu jalannya pemerintahan, terlebih memasukkan agenda kontestasi politik tahun 2024.

Hasto pun mengingatkan, agar tak membawa kontestasi 2024 terlalu awal.

Pasalnya, saat ini yang dibutuhkan adalah kepentingan rakyat yang utama.

Hal itu disampaikan Hasto usai mengikuti Senam Sicita di Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (20/5/2022).

"Jangan membawa kontestasi terlalu awal, yang kemudian membuang energi kita bagi perbaikan dan kemajuan bangsa dan negara pasca pandemi. Ini yang kita dorong," kata Hasto.

Hasto menyinggung, bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin berdiri atas kerjasama antar partai politik.

Dimana, kerjasama itu terbentuk atas mandat rakyat secara periode selama lima tahun.

Maka dari itu, Hasto menyebut, PDIP memiliki tanggungjawab untuk mengingatkan besarnya mandat rakyat pada pemerintahan saat ini.

"PDI perjuangan punya tanggung jawab untuk terus membangun koneksivitas dari kerja sama parpol ini, agar apa yang jadi harapan rakyat untuk dijawab oleh Bapak Presiden Jokowi dapat dijalankan," jelasnya.

Sebelumnya, Partai Golkar, PAN dan PPP sepakat untuk menjalin koalisi pada pemilu 2024, mendatang.

Kerja sama tiga parpol itu dibuka dengan pertemuan antara Ketua Umum Golkar Airlangga dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, di Rumah Heritage Sam Ratulangi, Jakarta, Menteng, Kamis (12/5/2022) malam.

Ketiga partai itu pun menamakannya sebagai Koalisi Indonesia Bersatu.

Buka Opsi Usung Capres atau Cawapres Non Partai Politik

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Zainut Tauhid Saadi menyebut Koalisi Indonesia Bersatu membuka opsi untuk mengusung capres atau cawapres dari luar partai.

"Memiliki elektabilitas tinggi dan yang pasti diterima oleh masyarakat. Baik itu dari kalangan kader partai maupun non-partai," kata Zainut dalam keterangan yang diterima, Jumat (20/5/2022).

Dia menambahkan koalisinya berbasis kesetaraan yang memungkinkan semua pihak terlibat dan menjadi penentu dalam memutuskan arah dan kebijakan strategis bersama, baik dalam pemilihan presiden maupun pemilihan legislatif.
Menurutnya, itu merupakan modal dasar untuk membangun sebuah koalisi yang kokoh, rasional, dan bermartabat.

"Bukan koalisi transaksional pragmatis yang hanya untuk kepentingan jangka pendek," ujar dia.
Terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu, dikatakan Zainut, berangkat dari gagasan, visi, dan misi yang sama antara ketiga partai untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

"Koalisi Indonesia Bersatu ingin membangun tradisi demokrasi yang sehat dan bermartabat, yaitu demokrasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas, memajukan harkat martabat kemanusiaan, memperkuat persatuan, mengedepankan musyawarah dan mewujudkan kesejahteraan dan rasa keadilan," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Koalisi Besutan Golkar-PAN-PPP, PDIP: Jangan Bawa Kontestasi Terlalu Awal, Membuang Energi

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved