Kenaikan Suku Bunga The Fed Bikin IHSG Rontok

Keputusan Bank sentral AS Federal Reserve atau The Fed menaikkan suku bunga 50 basis poin (bps), menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Editor: Lodie Tombeg
Tribunnews
Ilustrasi seorang sedang mengamati pergerakan saham di monitor bursa saham. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Keputusan Bank sentral AS Federal Reserve atau The Fed menaikkan suku bunga 50 basis poin (bps), menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Pada awal perdagangan usai libur Lebaran, IHSG ditutup anjlok 4,42 persen atau 319 poin ke posisi 6.909,75.

Saham perbankan BUMN pun turut merosot hingga menyentuh batas terendah dalam sehari atau Auto Reject Bawah (ARB).

Tercatat, saham BTN turun 6,78 persen ke level Rp 1.720 per saham, BRI anjlok 6,98 persen ke posisi Rp 4.530 per saham.

Kemudian, Bank Mandiri turun 6,98 persen ke angka Rp 8.325 per saham, dan BNI melemah 4,35 persen di posisi Rp 8.825 per saham.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis mengatakan, penyebab penurunan IHSG pada hari ini lebih di sebabkan kenaikan suku bunga The Fed, sehingga memicu keluarnya dana investor asing dari pasar modal Indonesia.

"Di sisi lain melambatnya pertumbuhan ekonomi juga menjadi penekan, di mana secara kuartal ke kuartal pertumbuhan ekonomi indonesia melambat 0,96 persen," ujar Azis saat dihubungi, Senin (9/5/2022).

Azis tidak dapat mengetahui secara pasti tekanan tersebut akan berakhir sampai kapan, namun diperkirakan secara jangka pendek laju IHSG masih tertahan di zona merah.

"Seberapa lama penurunan index ini tidak diketahui sampe kapan, karena terlihat tekanan jual pada hari ini cukup besar, dan memungkinkan IHSG masih dapat tekoreksi kembali," tuturnya.

Baca juga: IHSG Anjlok Usai Libur Lebaran, Ini Sejumlah Penyebabnya

Diketahui, pengumuman kebijakan kenaikan suku bunga The Fed hingga 50 bps disampaikan usai rapat rapat FOMC, Kamis (5/5/2022) dini hari waktu Indonesia.

Kebijakan tersebut akan membuat kisaran target untuk suku bunga dana federal mencapai 0,75 persen hingga 1 persen, dibandingkan kisaran sebelumnya yang berada pada rentang 0,25 persen hingga 0,5 persen.

IHSG Anjlok Usai Libur Lebaran

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah libur Idulfitri 2022, Senin (9/5/2022) ditutup anjlok 4,42 persen atau 319 poin ke posisi 6.909,75.

Pada awal perdagangan hari ini, IHSG sudah merosot lebih dari 2 persen hingga diangka terendah 6.911,84, di mana indeks pada penutupan sebelumnya 28 April 2022 di posisi 7.228,91.

CEO & Founder PT Astronacci International Gema Merdeka Goeyardi sudah memprediksi IHSG akan terjadi crash seiring kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia.

Kondisi-kondisi yang mempengaruhi antara lain, nilai inflasi Amerika Serikat, pelemahan nilai tukar rupiah, perang Rusia dengan Ukraina yang terjadi sejak 24 Februari 2022, harga minyak dunia yang naik, serta kondisi makro ekonomi yang nyaris mirip seperti 2013.

Menurutnya, kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia saat ini, tentu saja berdampak pada pergerakan IHSG di Indonesia.

"Negara kita tidak hidup sendiri. Negara kita bergerak bersama-sama dengan negara lain, dan pastinya akan berdampak ke Indonesia," kata Gema, Senin (9/5/2022).

Gema menjelaskan, IHSG telah memasuki zona resistance dari wave 5, yang diikuti dengan adanya momentum multiple bearish divergence, di mana idealnya penguatan telah terbatas dan bersiap untuk terjadi pelemahan yang signifikan menuju area support.

"Analisa ini juga digunakan oleh institusi lokal maupun asing yang disediakan langsung oleh Astronacci International dan bisa didapatkan di Bloomberg," ujarnya.

Setelah mini crash selesai, kata Gema, idealnya IHSG akan kembali melanjutkan rally bullish berikutnya dengan target resistance terdekat pada area 7,800 setelah terjadi reversal pada area support.

"Ini bukan salah pemerintah. Ini adalah global disaster post covid yang menyebabkan inflasi yang harus dihadapi bersama. Harga pasti akan naik karna mengikuti global market," ucap Gema.

Melihatnya penurunan yang siginifikan pada market Indonesia, Astronacci International memberikan beberapa rekomendasi saham yang memiliki outlook bagus ke depannya di tahun ini seperti, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonedia Tbk (BBRI), PT Astra Internasional Tbk (ASII), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).

Laju IHSG Merosot 2,62 Persen

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan setelah libur Lebaran, Senin (9/5/2022) dibuka berada di zona merah.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka pada pukul 09.00 WIB merosot ke level 7.154,91 dan 19 menit perdagangan dimulai merosot hingga 2,62 persen atau 189 poin ke posisi 7.039,39.

Sejak perdagangan dibuka hingga 09.19 WIB, Indeks bergerak pada rentang 7.013 hingga 7.156.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, sebelumnya pergerakan IHSG menunjukkan masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi penguatan terbatas

Namun, sentimen dari pergerakan market global dan regional masih akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

"Sehingga jika terjadi koreksi wajar para investor masih dapat memanfaatkan momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek," kata William.

10 Saham LQ45 Turun Lebih Dari 6 Persen

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan perdana setelah libur panjang. Senin (9/5), IHSG terjun 4,42 persen atau 319,16 poin ke 6.909,75 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

IHSG terseret oleh pelemahan sembilan indeks sektoral. Hanya dua sektor yang menguat hingga tutup pasar. Sektor transportasi dan logistik melesat 1,80 persen. Sektor energi naik 0,23 persen.

Sedangkan sektor teknologi anjlok paling dalam, yakni 4,98 persen. Sektor keuangan merosot 4,44 persen. Sektor infrastruktur terjun 3,37 persen. Sektor barang baku tergerus 2,82 persen.

Sektor kesehatan melorot 2,81 persen. Sektor barang konsumsi nonprmer melemah 2,51 persen. Sektor perindustrian turun 2,46 persen. Sektor barang konsumsi primer melemah 1,92 persen.

Total volume transaksi bursa mencapai 23,76 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 24,35 triliun. Sebanyak 423 saham turun harga. Ada 163 saham yang menguat dan 114 saham flat.

Hanya dua saham LQ45 yang menguat hari ini:

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 3,08 persen

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 0,53 persen

Ada 10 saham LQ45 yang turun lebih dari 6 persen pada hari ini. Top losers LQ45 terdiri dari:

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) -6,98 persen

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -6,98 persen

PT Astra International Tbk (ASII) -6,93 persen

Saham-saham LQ45 yang juga turun lebih dari 6

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved