Kenaikan Suku Bunga The Fed Bikin IHSG Rontok

Keputusan Bank sentral AS Federal Reserve atau The Fed menaikkan suku bunga 50 basis poin (bps), menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Editor: Lodie Tombeg
Tribunnews
Ilustrasi seorang sedang mengamati pergerakan saham di monitor bursa saham. 

CEO & Founder PT Astronacci International Gema Merdeka Goeyardi sudah memprediksi IHSG akan terjadi crash seiring kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia.

Kondisi-kondisi yang mempengaruhi antara lain, nilai inflasi Amerika Serikat, pelemahan nilai tukar rupiah, perang Rusia dengan Ukraina yang terjadi sejak 24 Februari 2022, harga minyak dunia yang naik, serta kondisi makro ekonomi yang nyaris mirip seperti 2013.

Menurutnya, kondisi makro ekonomi yang terjadi di dunia saat ini, tentu saja berdampak pada pergerakan IHSG di Indonesia.

"Negara kita tidak hidup sendiri. Negara kita bergerak bersama-sama dengan negara lain, dan pastinya akan berdampak ke Indonesia," kata Gema, Senin (9/5/2022).

Gema menjelaskan, IHSG telah memasuki zona resistance dari wave 5, yang diikuti dengan adanya momentum multiple bearish divergence, di mana idealnya penguatan telah terbatas dan bersiap untuk terjadi pelemahan yang signifikan menuju area support.

"Analisa ini juga digunakan oleh institusi lokal maupun asing yang disediakan langsung oleh Astronacci International dan bisa didapatkan di Bloomberg," ujarnya.

Setelah mini crash selesai, kata Gema, idealnya IHSG akan kembali melanjutkan rally bullish berikutnya dengan target resistance terdekat pada area 7,800 setelah terjadi reversal pada area support.

"Ini bukan salah pemerintah. Ini adalah global disaster post covid yang menyebabkan inflasi yang harus dihadapi bersama. Harga pasti akan naik karna mengikuti global market," ucap Gema.

Melihatnya penurunan yang siginifikan pada market Indonesia, Astronacci International memberikan beberapa rekomendasi saham yang memiliki outlook bagus ke depannya di tahun ini seperti, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonedia Tbk (BBRI), PT Astra Internasional Tbk (ASII), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).

Laju IHSG Merosot 2,62 Persen

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan setelah libur Lebaran, Senin (9/5/2022) dibuka berada di zona merah.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka pada pukul 09.00 WIB merosot ke level 7.154,91 dan 19 menit perdagangan dimulai merosot hingga 2,62 persen atau 189 poin ke posisi 7.039,39.

Sejak perdagangan dibuka hingga 09.19 WIB, Indeks bergerak pada rentang 7.013 hingga 7.156.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, sebelumnya pergerakan IHSG menunjukkan masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi penguatan terbatas

Namun, sentimen dari pergerakan market global dan regional masih akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved