Suara Perempuan Gorontalo
GMNI Gorontalo: Jadilah Perempuan Berkarakter
Kita merayakan hari Kartini yang jatuh pada hari ini Kamis 21 April 2022 sebagai bentuk respect dan hormat.
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Kita merayakan hari Kartini yang jatuh pada hari ini Kamis 21 April 2022 sebagai bentuk respect dan hormat terhadap katini sebagai tokoh bangsa dan kepada semua perempuan Indonesia.
Tepat pada tanggal 12 April 2022 kemarin saya secara pribadi senang mendengar informasi bahwa undang-undang tentang TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Seksual ) akhirnya disahkan oleh DPR RI.
Ini suatu kemajuan peradaban bangsa kita sebagai bagian dari masyarakat dunia.
Kekerasan seksual, bukan semata karena regulasi, tapi juga budaya patriarki.
Selain regulasi yang longgar, juga karena pengetahuan mengenai kedudukan perempuan melalui budaya patriarki atau ajaran agama yang lekat tapi belum dipahami secara komprehensif.
Paling dekat, kerap kita alami dalam lingkup privat (keluarga). Banyak keluarga secara seksual membedakan peran perempuan dan laki-laki, diatur hanya karena perbedaan jenis kelamin.
Seolah perempuan dan laki-laki tidak setara untuk mengakses hak-hak tertentu. Laki-laki boleh melakukan A, perempuan tidak boleh, juga sebaliknya.
Umumnya ranah perempuan adalah domestik dan laki-laki selain domestik.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa, dahulu perempuan bahkan kerap tak dihargai, ia hanya bisa bekerja di rumah, mengurus rumah tangga atau pekerjaan rumah saja, ia tak perlu berpendidikan tinggi bahkan pada masanya perempuan tak perlu mendapatkan pendidikan yang layak.
Namun karena keteguhan RA Kartini berjuang agar perempuan juga dapat disederajatkan dengan pria, perjuangannya tidaklah sia-sia, karena hal tersebut memberikan pengaruh bersar terhadap para perempuan Indonesia.
Kini, perempuan Indonesia juga memiliki ruang gerak yang setara dengan pria, baik dibidang pemerintahan atau dimanapun, kita bisa bekerja di rumah ataupun di luar rumah, perempuan bisa melanjutkan pendidikan dan bekerja pada bidang yang ia senangi.
Dan untuk seluruh perempuan Indonesia kita semua adalah pejuang, jika dahulu yang dapat mengenyam pendidikan hanya untuk golongan bangsawan, sekarang tidak lagi.
Kita semua memiliki kesetaraan dan tak ada perbedaan di dalamnya.
Sekarang tibalah masanya kita keluar dari zona nyaman, tapi bukan berarti kita menjebak diri sendiri menuju zona merusak diri dan masa depan, sekarang kita bebas bekerja atau melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya.
Jadilah perempuan yang berkarakter sebab cantik saja tak cukup. (*)
Nurindah Ibrahim
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial -UNG
Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegraan
Jabatan: Sekretaris Advokasi dan HAM
Kader: GMNI Cabang Gorontalo
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/210422-Nurindah-Ibrahim.jpg)