Mobil Raisa Bersiaga Kawal Demo Aliansi Mahasiswa UNG

Satu mobil Raisa disiagakan dalam aksi demonstrasi siang ini, Selasa (12/4/2022) di simpang lima yang merupakan perbatasan Kota Gorontalo

TribunGorontalo.com/AgungPanto
Mobil Raisa yang bersiaga di Simpang Lima Telaga, Selasa (12/4/22). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Satu mobil Raisa disiagakan dalam aksi demonstrasi siang ini, Selasa (12/4/2022). Mobil tersebut tampak terparkir di tengah jalan di di simpang lima yang merupakan perbatasan Kota Gorontalo dengan Telaga, Kabupaten Gorontalo. 

Namun, Raisa yang ini bukanlah penyanyi yang terkenal. Raisa ini adalah akronim "pengurai massa", yaitu mobil yang dilengkapi teknologi untuk mengurai massa jika terjadi sebuah kerusuhan. 

"(Teknologi) mulai dari kamera video, alat komunikasi, alat pengeras suara, dan peralatan taktis pendukung lainnya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo dikutip dari kompas.com. 

Dedi menyampaikan, mobil taktis tersebut berpusat di Markas Besar Kepolisian, kemudian didistribusikan ke polda (kepolisian daerah) di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Breaking News: Aliansi Mahasiswa UNG Mulai Padati Simpang Lima Telaga

Penyebaran mobil taktis Raisa ini didasarkan pada analisis data kasus unjuk rasa secara kualitatif ataupun kuantitatif. 

Mabes polri memberikan bantuan kendaraan tersebut ke wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi. 

"Untuk tiap-tiap Polda di luar Jawa sudah dikirim satu unit. Sedangkan polda-polda di Jawa atau polda tipe A, ada beberapa unit atau lebih dari dua unit," ujar Dedi.

 "Operator dari seluruh Polda yang mengawaki juga sudah dilatih di Mabes," tuturnya. 

Mobil Raisa ini juga merekam secara visual seluruh kejadian untuk melaporkan situasi di suatu tempat.

Sebelumnya diketahui, hari ini terjadi aksi menyampaikan aspirasi di depan umum (demo) yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG). 

Baca juga: Dea Rahmawaty Presiden BEM UNG: Berantas Mafia Minyak Goreng

Ratusan mahasiswa mulai memadati simpang lima yang berada di perbatasan Kota Gorontalo dengan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Selasa (12/4/2022) sejak pukul 16.00 Wita. 

Mahasiswa menggunakan almamater berwarna merah maron itu, bertolak dari Kampus 3 UNG yang berada di Kelurahan Tanggikiki, Kecamatan Sipatana, Kabupaten Gorontalo. Kampus itu berjarak sekitar 1,9 kilometer (km) dari simpang lima telaga. 

Diperkirakan jumlah mahasiswa mencapai 200-an. Menuju simpang lima, mahasiswa menggunakan sepeda motor, mobil, serta berjalan kaki sambil meneriakan yel-yel. 

“Seluruh mahasiswa turun ke jalan, itu artinya Indonesia sedang tidak baik-baik saja,” ungkap Dea Rahmawati Hasan, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa UNG. 

Dalam aksi solidaritas tersebut, Dea menyebut jika pihaknya membawa empat tuntutan. Pertama meminta agar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tidak melakukan amandemen UU 1945 Pasal 7 dan Pasal 22 E. 

Lalu, mendesak pemerintah untuk menstabilkan ketersediaan bahan pokok dan bahan bakar minyak (BBM). 

“Kami mendesak pemerintah untuk memperketat pengawasan distribusi bahan pokok dan BBM. Serta mendesak pemerintah untuk segera memberantas para mafia-mafia di balik kelangkaan bahan pokok terutama minyak goreng,” tegas Dea. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved