Polemik Sampah Gorontalo

Mengenal Kakek Emil, Lima Tahun Hidupi Keluarga Jadi Pemulung Sampah Plastik

Ia sehari-hari bekerja mengumpulkan sampah di lokasi pemrosesan terakhir (TPA) Talumelito Kabupaten Gorontalo.

TribunGorontalo.com
Kakek Emil, pemulung sampah plastik di TPA Talumelito 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Emil adalah pria paruh baya asal Kelurahan Pohe Kecamatan Hulonthalangi Kota Gorontalo .

Ia sehari-hari bekerja mengumpulkan sampah di lokasi pemrosesan terakhir (TPA) Talumelito Kabupaten Gorontalo.

Terik matahari siang itu tak lagi ia rasakan, demi menghidupi keluarga kecilnya.

Kupluk kusut berbalut baju lengan panjang, Kakek Emil semangat memilah sampah plastik.

Plastik-plastik berupa botol air mineral dan gelas plastik itu, ia kumpulkan di dalam karung berukuran 100 kilogram.

Emil menuturkan, pekerjaan ini ia lakoni sudah sejak lima tahun silam.

“Dulu gelas pelastik ini harga per kilonya 3.500 Rupiah, tapi tahun ini turun menjadi 2 ribu rupiah. Yaah, tidak apalah,” ujarnya tersenyum.

Bersama istri mengumpulkan sampah lalu menjualnya, menjadi mata pencaharian kakek 70 tahun tersebut.

Baca juga: Kota Gorontalo Penyumbang Sampah Terbesar

Hal itu dilakukannya demi menyambung hidup keluarganya.

“Kalau dulu dalam sehari, saya dapat uang 50 ribu dari hasil penjualan gelas plastik minuman. Tapi sekarang, dalam sehari saya hanya bisa dapat uang 20 ribu. Tidak apalah, demi bertahan hidup,” katanya seraya membasuh keringat. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved