PEMPROV GORONTALO

Bernostalgia di Gorontalo Utara, Gubernur Rusli: Saya Dukung Presiden Jokowi 3 Periode

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mendukung Presiden Joko Widodo tiga periode. Isu perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.

Editor: Lodie Tombeg
Kominfotik Pemprov Gorontalo
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyerahkan bantuan bahan pokok kepada penerima bantuan perikanan tangkap bertempat di TPI Kecamatan Gentuma Raya, Selasa (5/4/2022). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Kwandang - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mendukung Presiden Joko Widodo tiga periode. Isu perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi kembali mengemuka setelah pernyataan sikap Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (DPP Apdesi).

Pernyataan Gubernur Rusli itu disampaikan ssat kunjungan kerja sekaligus pembinaan kepada penerima bantuan perikanan tangkap bertempat di TPI Kecamatan Gentuma Raya, Kabupaten Gorontalo Utara, Selasa (5/4/2022).

Rusli sempat bernostalgia semasa masih menjadi Bupati Gorut. Dia juga mendukung Presiden Jokowi melanjutkan tiga periodenya.

“Kenapa Bapak Presiden diminta tiga periode, karena programnya banyak yang tuntas. Jika beliau digantikan maka program-program beliau tidak akan berjalan,” imbunya.

Kata Rusli, banyak program Jokowi dirasakan masyarakat Gorontalo. “Saya secara pribadi setuju kalau presiden di perpanjang lagi. Banyak programnya yang dirasakan di Gorontalo. Kalau bukan beliau lagi, tentu programnya akan terhenti. Ada banyak alasan saya mendukung Pak Presiden tiga periode, apalagi pembangunan ibu kota baru di Kalimantan itu harus tuntas di masa jabatannya,” ujar Rusli.

Gubernur di hadapan masyarakat mengakui banyak masyarakat yang meminta presiden untuk 3 periode.

Pada kesempatan itu, beberapa warga meminta Gubernur Rusli untuk menjabat tiga periode. Namun dalam sambutannya, Kata Rusli, sudah ada peraturan undang-undang yang mengatakan gubernur hanya diperbolehkan dua periode.

Pernyataan Adpesi

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Apdesi Surtawijaya meminta agar masa jabatan Presiden Jokowi dapat berlangsung hingga tiga periode.

Dikutip dari Kompas.com, permintaan ini terjadi saat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menggelar sesi tanya jawab dengan para kepala desa dan perangkat desa seluruh Indonesia dalam acara Silaturahim Nasional Apdesi 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa 29 Maret 2022.

Pada saat itu, salah seorang perwakilan perangkat desa asal Aceh bernama Muslim meneriakkan Presiden Joko Widodo untuk tiga periode.

Mula-mula, Muslim bertanya tentang pengelolaan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Dirinya mengharapkan Presiden Jokowi dapat memindahkan pengelolaan taman tersebut dari Medan ke Aceh.

Oleh karenanya, Muslim berharap Luhut dapat menyampaikan aspirasi masyarakat Aceh ini kepada Presiden. Usai bertanya, tiba-tiba Muslim berteriak Presiden Jokowi untuk tiga periode.

"Tolong ini sebagai permintaan kami kepada bapak. Saya yakin bapak bisa mengabulkannya dan Pak Presiden bisa mengabulkannya. Jokowi tiga periode, setuju?" kata Muslim diakhiri dengan teriakan. "Setujuuu," balas para peserta lain.

Isu ini kian menguat. Apdesi menyatakan akan mendeklarasikan dukungan untuk Presiden Jokowi menjabat selama tiga periode. Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP Apdesi Surtawijaya saat dijumpai media usai acara Silaturahmi Nasional Apdesi 2022.

"Habis Lebaran kami deklarasi (dukungan Presiden Jokowi tiga periode). Teman-teman di bawah kan ini bukan cerita, ini fakta, siapa pun pemimpinnya, bukan basa-basi, diumumkan, dideklarasikan apa yang kita inginkan," ujarnya. Surta menjelaskan, Presiden Jokowi sudah banyak mengabulkan permintaan para kepala desa.

Sehingga mereka menilai kepala negara peduli dengan desa. "Sekarang kita punya timbal balik, beliau peduli sama kita. Itulah harapan kita, siapa tahu ke depan semua lebih baik. Teman-teman sepakat tadi tiga periode. Lanjutkan," tegasnya. Surtawijaya pun mengungkapkan, sedianya dukungan itu akan dideklarasikan Selasa kemarin.

Akan tetapi rencana itu dilarang oleh para menteri yang hadir dan pasukan pengamanan presiden (paspampres). "Tadinya mau hari ini. Dilarang sama semua. Saya capek dilarang sana-sini. Tapi saya maklum. Paspampres lebih parah saya di depan (dibilang), 'Jangan cerita ini'. Saya capek," tegasnya.

Mengaku tidak diarahkan pihak terntentu Lebih lanjut Surtawijaya mengatakan, tidak ada yang mengarahkan para kepala desa untuk mendeklarasikan dukungan agar Presiden Jokowi menjabat selama satu periode lagi.

Dia pun menegaskan para menteri termasuk Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tidak memberikan perintah. "Enggak ada. Mana ada kepala desa diarahin? Kita enggak mau ada yang urusan kayak gitu. Tapi pure kan, pure gini kepala desa jawara, intelektualnya banyak juga," ujar Surtawijaya.

Kemudian, beberapa menteri terkait seperti Mendagri Tito Karnavian maupun Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan tidak memberikan pengarahan. Surtawijaya menuturkan, baik Luhut maupun Tito justru melarang adanya pembicaraan yang mengarah kepada Jokowi tiga periode.

"(Pak Luhut) enggak ada. Dia melarang malah. Ketemu saja dilarang. Kamu jangan cerita-cerita begitu. Sudah saya enggak berani ngomong. Tadi saya udah mau teriak tiga periode. Dilarang semua," katanya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia beruntung mendapat Joko Widodo sebagai Presiden RI.

Luhut pun meminta masyarakat Indonesia berdoa agar suatu hari mendapat sosok presiden seperti Jokowi. "Mencarikan seperti Pak Jokowi itu menurut hemat saya tidak mudah. Kita doakan saja satu ketika kita temukan presiden seperti Pak Jokowi," ujar Luhut.

"Saya mungkin salah satu yg paling banyak pengalaman dalam melihat percaturan ini. Bisa nyatakan kita beruntung dapat Pak Jokowi sebagai presiden RI," lanjutnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved