Piala Dunia 2022 Qatar
Pil Pahit pada Pertemuan Terakhir, Jerman vs Spanyol: Misi Balas Dendam
Lima duel menarik pada fase grup Piala Dunia Qatar 2022. Grup E Piala Dunia 2022 menjadi sorotan utama karena Spanyol dan Jerman.
Duel kali ini tak menyajikan suatu pertandingan tertentu, melainkan laga-laga di Grup B yang melibatkan Inggris, Iran, Amerika Serikat, dan Wales/Skotlandia/Ukraina.
Sorotan besar kemungkinan besar mengarah ke Grup D yang dihuni mantan juara dunia Jerman dan Spanyol, plus ada Jepang dan Kosta Rika/Selandia Baru.
Namun, jika menilik soal grup neraka, titel tersebut boleh dibilang jatuh di Grup B.
Grup B menjadi grup neraka dengan melihat rata-rata ranking FIFA. Tim playoff Path A Zona Eropa dengan peringkat paling rendah adalah Ukraina di posisi ke-27.
Sekalipun Ukraina lolos, Grup B tetap yang tesulit yaitu dengan rata-rata ranking 17 dari empat negara tersebut.
5. Misi Balas Dendam Ghana
Salah satu yang menarik dari hasil drawing ini adalah tergabungnya Ghana dan Uruguay dalam satu grup yang sama. Keduanya tergabung dalam Grup H bersama Portugal dan Korea Selatan.
Jika mengingat pertemuan antara Ghana dan Uruguay, momen Piala Dunia 2010 tentu tak akan bisa dilupakan. Luis Suarez menjadi musuh timnas Ghana akibat ulah kontroversialnya.
Sang pemain menggunakan tangan untuk menghalau sundulan Dominic Adiyiah yang berpotensi meenjadi gol kemenangan Ghana pada menit ke-120.
Wasit Olegario Benquerenca mengeluarkan kartu merah untuk eks bintang Liverpool dan Ajax Amsterdam itu. Ghana sebenarnya memiliki kesempatan emas unggul lewat eksekusi penalti.
Namun, sepakan penalti Asamoah Gyan membentur bagian luar mistar gawang dan gagal berbuah gol.
Nasib malang kembali diterima Ghana saat adu penalti kontra Uruguay, Mereka kalah 2-4 dari Uruguay setelah berimbang 1-1 di waktu normal dan extra time.
Setelah 12 tahun berlalu, Ghana kembali dipertemukan dengan Uruguay di Piala Dunia 2022 Qatar. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Duel Menarik di Fase Grup Piala Dunia 2022: Spanyol Vs Jerman hingga Misi Balas Dendam Ghana"