Konflik Rusia Vs Ukraina
Pengamat Barat Remehkan Rusia: Mereka Cuma Macan Kertas
Hingga hari keenam invasi Rusia ke Ukraina, pasukan beruang merah belum juga mampu menguasai sepenuhnya ibu kota Kiev.
Menurutnya, beberapa hari ke depan adalah kunci dalam invasi Rusia ke Ukraina. Dikutip dari Aljazeera, Fedorov mengatakan perintah awal Presiden Vladimir Putin adalah untuk menyelesaikan operasi militer dengan kemenangan pada 2 Maret.
Fedorov kini berharap pada rencana pembicaraan antara kedua negara. "Seharusnya ada pembicaraan yang berlangsung tanpa prasyarat. Saya tahu posisi teman-teman saya di Kiev dan kepemimpinan Ukraina. Mereka siap untuk duduk dan berbicara, tetapi tanpa prasyarat," katanya pada Minggu (27/2/2022).
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina dan Rusia telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan di sebuah tempat dekat perbatasan Belarus. Pembicaraan yang pertama diumumkan sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina akan diadakan tanpa prasyarat.
Ini merupakan hasil dari panggilan telepon antara Zelensky dan mitranya dari Belarus. Tewaskan 352 Warga Sipil Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, 352 warga sipil, termasuk 14 anak-anak, telah tewas sejak awal invasi Rusia ke Ukraina.
Hal itu berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan Ukraina pada Minggu (27/2/2022) waktu setempat.
Selain itu, 1.684 orang, termasuk 116 anak-anak, telah terluka akibat invansi Rusia. Dilaporkan pula, tiga hari serangan besar-besaran ke Ukraina membuat Ukraina kabarnya kehilangan ribuan personel militer dan peralatan tempur. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Barat Remehkan Tentara Rusia yang Tak Mampu Rebut Ibu Kota Kyiv: Mereka Cuma Macan Kertas