Covid Omicron

'Musuhi' Orang Antivaksin, Demonstran Protes Presiden Prancis

Prancis menghadapi berbagai tantangan di masa pandemi Covid-19. Terlebih dengan booming varian Omicron di nagara itu.

Editor: Lodie Tombeg
Tribunnews
Presiden Prancis Emmanuel Macron 

TRIBUNGORONTALO.COM - Prancis menghadapi berbagai tantangan di masa pandemi Covid-19. Terlebih dengan booming varian Omicron di nagara itu.

Ratusan ribu orang di Prancis berukumpul untuk menentang kebijakan pemerintah yang mereka sebut akan membatasi hak-hak orang yang tidak divaksinasi Covid-19.

Di Ibu Kota Prancis, Paris, pengunjuk rasa menerjang dingin dan hujan pada hari Sabtu, membawa plakat bertuliskan "Truth", "Freedom" and "No to vaccine pass".

Beberapa di antara pengunjuk rasa juga memprotes ucapan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah menyebabkan kegemparan minggu lalu.

Macron telah mengatakan dia ingin 'menghancurkan' orang-orang yang tidak divaksinasi dengan membuat hidup mereka begitu rumit sehingga mereka akhirnya mau divaksin.

Para pengunjuk rasa membalas ucapan Macron dengan meneriakkan "Kami akan membunuhmu".

Dikutip dari Aljazeera, protes tersebut terjadi ketika Prancis mencatat lebih dari 300.000 infeksi Covid-19 dalam satu hari pada hari Jumat.

Majelis rendah negara itu pada hari Kamis menyetujui undang-undang pemerintah yang akan mengharuskan individu untuk menunjukkan surat keterangan sudah divaksin sepenuhnya terhadap virus Corona sebelum mereka dapat makan di luar, bepergian di kereta api antarkota atau menghadiri acara budaya.

Pemerintah mengatakan mereka mengharapkan persyaratan baru akan dilaksanakan pada 15 Januari, meskipun legislator di Senat sekarang dapat menunda prosesnya.

Kementerian dalam negeri Prancis mengatakan 105.200 orang berpartisipasi dalam protes Sabtu di seluruh Prancis, 18.000 di antaranya di ibu kota Paris.

Polisi melaporkan 10 penangkapan pengunjuk rasa dan tiga petugas terluka ringan.

Di tempat lain ada 24 penangkapan dan tujuh petugas polisi luka ringan menurut kementerian.

Demonstrasi yang lebih besar, yakni sekira 6.000 orang, turun ke jalan di Toulon.

Sementara di Montpellier polisi menggunakan gas air mata selama bentrokan dengan pengunjuk rasa.

Covid-19 varian Omicron
Covid-19 varian Omicron (Tribun)

Tak hanya di Prancis, lebih dari 40.000 orang juga berunjuk rasa di ibu kota Austria, Wina, di mana vaksinasi terhadap Covid-19 akan menjadi wajib mulai bulan depan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved