Ketum Partai Ummat: Presidential Threshold 20 Persen Tak Masuk Akal

TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Ramai-ramai menggugat presidential threshold (PT) atau ambang batas suara mencalonkan presiden 20 persen. Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi mengkritisi PT.

Dia juga berbicara soal Amien Rais menjadi presiden. Awalnya, Ridho menyinggung adanya ambang batas pencapresan atau presidential threshold sebesar 20 persen. Dia menyebut aturan itu dibuat terkesan 'awur-awuran'.

Hal itu disampaikan Ridho Rahmadi dalam video di Instagram resminya seperti dilihat Selasa (28/12/2021).

"Kemudian sistem demokrasi terutama untuk pemilihan Presiden, juga terkesan awur-awuran ada Presidential Threshold yang tinggi, 20 persen dari perolehan kursi ataupun 25 persen akumulasi suara nasional dan jika partai ingin mencalonkan Presiden harus berbasis pemilu 2019 tidak masuk akal," kata Ridho.

Ridho mengaku dirinya telah membaca keputusan MK soal ambang batas pencapresan.

Dia mempertanyakan alasan adanya aturan tersebut.

Baca juga: Survei KedaiKOPI: Pilpres 2024 Ajang Capres Cerdas

"Keputusan MK waktu itu salah satunya pernah saya baca bahwa mereka mengklaim para pemilih di 2019 itu sadar suaranya akan dipakai di 2024. Ada yang sadar suaranya akan jadi basis pencapresan? Tidak ada. Tidak ada yang sadar," ucap Ridho.

Partai Ummat, kata Ridho, akan berjuang mengajukan judicial review presidential threshold sebelum 2024.

Ridho juga berbicara soal mimpi Amien Rais jadi presiden.

"Jadi, insyaallah sebagai kontribusi nyata kita sebelum 2024 dalam konteks untuk demokrasi yang sehat ini kita akan mengajukan judicial review insyaallah. Dua klausul, klausul pertama adalah presidential threshold agar 0 persen. Klausul kedua bahwa pencapresan berbasis hasil Pemilu 2019. Itu yang akan kita sasar," ucapnya.

"Jika Allah mengizinkan kenapa kita tidak bermimpi Amien Rais jadi presiden?," tandasnya. (Tribunnews)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketum Partai Ummat: Jika Allah Izinkan Kenapa Tidak Bermimpi Amien Rais Jadi Presiden?